Separuh_34

737 102 9
                                    

A fanfiction

.

Separuh Utuh

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE RL KALIAN
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, comen, jan lup kasih bintang >_<

-

Jeda beberapa hari sebelum jadwal comeback mereka muncul, dream pergi ke sauna bersama dilanjut makan malam bersama, perlahan energi mulai terkumpul kembali, termasuk Jaemin yang sudah berkutat dengan skripsinya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeda beberapa hari sebelum jadwal comeback mereka muncul, dream pergi ke sauna bersama dilanjut makan malam bersama, perlahan energi mulai terkumpul kembali, termasuk Jaemin yang sudah berkutat dengan skripsinya lagi. Skripsinya tinggal sedikit lagi tapi kegiatan Renjun rupanya menarik perhatian Jaemin, cowok ini mengcopy file dari laptop kemudian menyimpannya dalam flasdisk, cowok ini berjalan mendekati Renjun.

"aku ingin coba melukis" kata Jaemin sembari duduk di sebelah Renjun.

Renjun meletakan kuas di tangan lalu membuka laci di sebelahnya. "boleh" Ia menyerahkan buku sketsa itu ke Jaemin kemudian menyerahkan juga kuas dan palet yang sudah ada beberapa macam warna di dalamnya.

Perkakas menggambar milik Renjun benar-benar lengkap, cowok itu bahkan membeli satu set pewarna merk tertentu dengan harga fantastis, bisa buat maskawin pernikahan saking mahalnya.

Jaemin tidak ahli menggambar, jiwa seninya 0 besar tapi nilai akademiknya juga nggak bagus, entah kemampuan Jaemin yang paling menonjol dibagian apa, ia bukan anak yang benar-benar berprestasi.

Dengan kuas di tangan dan ponsel di depannya, Jaemin mencoba menggambar bunga matahari dengan serius, mungkin tidak sebagus gambaran Renjun atau gambaran Jeno tapi gambarannya kali ini lumayan bisa dimengerti.

"bagus gambar mu" puji Renjun disela-sela melukisnya.

Jaemin terkekeh "aku bekerja keras untuk ini"

Renjun tertawa "jangan terlalu ditekan, menggambar itu seperti menari, tangan mu harus luwes tidak boleh kaku, tapi sketsamu itu sudah bagus"

"thanks" Jaemin berubah serius, ia mulai menebalkan sketsa miliknya, seperti anjuran dari Renjun ia melemaskan bagian tangan, mengikuti garis yang sudah ia gambar sebelumnya sehingga tercipta satu maha karya yang indah.

"sudah jadi, bagusnya dikasih warna apa?"

"kuning dan oren, tengahnya bisa kamu kasih warna coklat tua" saran dari Renjun.

"baiklah" Jaemin mengambil kuas yang sudah Renjun siapkan, menyiapkan sedikit air juga untuk memudarkan warna, tapi tangan besar itu tidak sengaja menumpahkan air di wadah. Air itu tumpah seluruhnya persis mengenai lukisan Jaemin itu.

Separuh Utuh-Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang