Separuh_38

637 87 6
                                    

A fanfiction

.

Separuh Utuh

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE RL KALIAN
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
.
Read it, enjoy, comen, jan lup kasih bintang >_<

Setelah acara syuting iklan selesai, Haechan memutuskan untuk kembali ke asrama Dream, ia belum pernah menyapa Sungchan sejak cowok itu di asrama dream, sebagai kakak yang baik harusnya ia sudah menyapa sejak awal tapi sialnya ia tidak punya waktu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah acara syuting iklan selesai, Haechan memutuskan untuk kembali ke asrama Dream, ia belum pernah menyapa Sungchan sejak cowok itu di asrama dream, sebagai kakak yang baik harusnya ia sudah menyapa sejak awal tapi sialnya ia tidak punya waktu untuk itu.

Saat pintu asrama ia buka, suara yang tak asing menyambutnya begitu heboh, entah pertengkaran tentang apa lagi, yang jelas ia tidak ingin mendengar ocehan itu lebih lama, tapi sialnya mereka berdua tetap kekeh dengan itu.

"apa yang terjadi?" tanya Haechan pada Renjun.

Renjun menghela nafas kemudian melirik ke arah lorong sisi kiri dimana kamar Jeno berada. "entah lah, Jeno tidak pernah selesai mengganggu Jaemin"

Haechan menatap sekeliling "dimana yang lain?" tanyanya.

Renjun kembali menghela nafas "anak-anak pergi setelah keributan dimulai, terpaksa tetap di asrama aku takut mereka adu bacok"

Haechan terkekeh "dengan badan kecil begitu emangnya bisa nahan keributan?"

"ngejek banget lu?"

Cowok satunya terkekeh, "aku bawa pizza, siapa tau kamu mau" Haechan meletakan makanannya di atas meja, kemudian Renjun mendekat, keduanya menikmati pizza itu di temani suara gubrakan dari arah kamar Jeno.

Di kamar bernuansa abu-abu itu sepertinya percekcokan masih berlangsung.

"aku bilang jangan ganggu-ganggu aku lagi, kembalikan flasdisk milikku" kata Jaemin menahan marahnya.

Tadi pagi setelah Jaemin kembali dari kegiatannya jogging, ia menemukan kondisi kamarnya yang cukup aneh, yang bisa Jaemin lakukan hanya mengelilingi kamar, menatap setiap sudutnya, kemudian membuka satu persatu lemari dan laci di kamarnya, sampai ia menyadari sesuatu.

Cowok ini berjalan menuju meja, ada laptopnya disana, seingat Jaemin dia tidak mengeluarkan laptop sejak terakhir kali menyentuhnya, bagaimana bisa benda itu ada diatas meja, dan yang terpenting dari pada itu.

Jaemin berjongkok di depan mejanya, membuka laci paling bawah, dahinya sedikit berkerut menyadari bahwa pintunya sudah tidak terkunci, dokumen persiapan sidangnya berantakan. jelas ada orang yang melakukan ini.

Mata cowok ini kontan melebar, ia buru-buru menghampiri tas ranselnya, dirogohnya seluruh tempat di dalam tasnya untuk menemukan flasdisk tempatnya menyimpan seluruh file skripsi dan lain-lain, tapi benda itu tidak ada disana.

Separuh Utuh-Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang