Separuh_14

953 112 10
                                    

A fanfiction

.

Separuh Utuh.

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE RL KALIAN
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, comen, jan lup kasih bintang >_<
.
.

Mata lentik yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya terbuka pelan dan perlahan, memancarkan iris matanya yang berwarna hitam agak kecoklat-coklatan.

JAEMIN SUDAH BANGUN.

Yang pertama Jaemin lihat tidak sesuai ekspektasinya, bukan Jisung member yang paling ia sayangi, bukan juga member dream, tapi—

"Jaehyun Hyung?" kaget Jaemin pelan.

Jaehyun menutup buku di tanganya, dengan senyum merekah cowok tampan itu menghampiri Jaemin, membantu cowok agustus itu bangkit dari posisinya terbaring, menata bantal di belakang punggung, untuk menyamankan dongsaengnya.

Bukan rahasia lagi jika Jaemin maupun Jaehyun memiliki hubungan yang cukup dekat, bermula ketika Hyung kesayangan Jaemin yaitu Hansol memutuskan untuk meninggalkan SM, saat itu Jaemin merasa dikhianati, hari-harinya cukup kacau, sampai akhirnya Jaehyun datang, menempatkan dirinya sebagai kakak yang bisa mengayomi adiknya.

Kedatangan Jaehyun rupanya cukup mengobati kekecewaan Jaemin pada Hansol, bahkan mereka masih berhubungan hingga saat ini, sayangnya kedekatan mereka hanya sekedar kedekatan biasa.

"Jaehyun hyung baik-baik saja?" tanya Jaemin dengan suaranya yang sedikit serak, kepalanya masih pening, tubuhnya basah bermandikan keringat.

Yang tertua menggeleng "aku tidak apa-apa" jawabnya serak.

"suara hyung serak"

Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "sebenarnya aku baru tersedak tulang ayam, rasanya aku mau mati tadi"

Jaemin terkekeh pelan "hati-hati hyung, jangan sampai sakit"

Decakan pelan terdengar "harusnya kamu menghawatirkan diri mu sendiri, pakai infus segala, demam mu pasti parah, kalau kamu sadar lagi sakit nggak usah merepotkan diri sendiri, bilang sama manager, kalau kejadianya kaya gini kan bahaya juga buat kamu"

"terimakasih hyung"

Dahi Jaehyun sedikit berkerut "untuk"

Jaemin melebarkan senyumnya "sudah mengkhawatirkan aku"

Jaehyun ikut tersenyum sembari mengusak acak rambut Jaemin "itu bukan hal besar, kamu sudah memberi tahu keluarga mu kalau kamu sakit?"

Garukan dikepala sudah menjelaskan "aku baik-baik saja, selama aku masih bisa membuka mata dan menggerakan tubuh, mereka tidak perlu tau"

Sebenarnnya Jaemin juga ingin seperti teman-temanya yang lain, laporan tiap hari ke orang tua, entah sekedar memberi tahu apa yang dimakan, bagaimana perasaan dan apa saja yang sudah dilakukan, sayangnya Jaemin takut mama akan khawatir, atau yang paling mengerikan dari pada itu yaitu ketika keluarga besar mengetahui kondisinya, mama pasti mendapat banyak kecaman.

"sepertinya, teman-teman mu belum datang? Kamu pasti lapar, Taeil hyung sudah di jalan, aku pesan beberapa makanan juga untuk mu"

Jaemin hanya mengangguk membuat suasana berubah hening.

"hyung"

Jaehyun yang sekarang di depan jendela menoleh.

"apa yang harus aku ubah dari diri ku, kadang di ramainya suasana aku merasa kesepian"

Separuh Utuh-Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang