Separuh_23

1.3K 137 22
                                    

A fanfiction

.

Separuh Utuh.

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE RL KALIAN
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
INI PANJANG BANGET 😮‍💨
.
.
Read it, enjoy, comen, jan lup kasih bintang >_<
.
.

Suara roda koper yang ditarik membuat beberapa orang di ruang tengah menoleh, sepertinya hanya Jaemin yang menunjukan raut kebingungan, ia tidak dengar apapun tentang Jeno yang akan melakukan kegiatan individunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara roda koper yang ditarik membuat beberapa orang di ruang tengah menoleh, sepertinya hanya Jaemin yang menunjukan raut kebingungan, ia tidak dengar apapun tentang Jeno yang akan melakukan kegiatan individunya.

Jeno sudah rapi dengan pakaian terbaiknya tak lupa dengan koper disampingnya, aroma parfumnya menguar di sekitar asrama, aroma lelaki sejati.

"gimana keren nggak?" tanyanya meminta pendapat pada member yang lain.

Jisung mengangguk antusias "keren banget, jangan lupa oleh-oleh"

Jeno merapikan jaketnya, jadwal individu untuk acara fasion show di LN lumayan menegangkan bagi Jeno karna ia harus pergi sendiri tanpa member.

Tapi dengan perginya ia beberapa hari. Jeno harap bisa mendinginkan otaknya. Fakta tentang Jaemin yang baru saja ia ketahui sejujurnya telah menjatuhkan harga dirinya. Tapi ia tidak akan kalah semudah itu.

Baginya membocorkan hal itu pada yang lain juga sangat mudah, tapi sialnya itu membuatnya gundah, ucapan Jaemin pada malam sebelumnya seolah-olah sudah memberinya kisi-kisi bahwa dia bisa pergi kapan saja.

Pergilah jika ingin itu juga yang Jeno mau, tapi kenapa ia merasa sangat egois.

Dari tempatnya duduk Jaemin hanya menyimak pembicaraan teman-temannya itu sembari mengunyah roti di tangan, entah kenapa Jaemin merasa canggung, mungkin karna dia sudah mengatakan yang sebenarnya pada Jeno, sejak saat itu terhitung 3 hari yang lalu, Jeno juga tampak tenang tak membuat banyak kerusuhan, dan perginya Jeno karna jadwal Individu sedikit menenangkan hati Jaemin.

"manager udah nunggu di bawah, aku harus bergegas" kata Jeno pada yang lain, kemudian ia menoleh pada cowok lain yang tampak tak perduli, itu Jaemin yang asik dengan makanannya. "hey jalang" panggilan itu entah kenapa membuat Jaemin menoleh "hati-hati" lanjut Jeno. Ada senyum aneh terukir diakhir ucapanya seolah menyembunyikan sesuatu.

Perhatian Jeno kembali tertuju pada yang lain "aku pergi" pamitnya untuk terakhir sebelum beranjak pergi.

"hati-hati dijalan" ucap Renjun dan Jisung bersamaan.

Nafsu Jaemin pada roti menguap cepat, ia bangkit dari duduk, terdiam cukup lama di posisi, suara Jeno sudah mulai menghilang begitu juga dengan aromanya, satu helaan nafas terdengar berat, Jaemin menelan ludahnya kasar sembari berlari menuju pintu, membuat Renjun dan Jisung kembali saling pandang.

Separuh Utuh-Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang