33

4.9K 161 7
                                    


°°°

21:00. arhan terlihat sedang duduk di ruang depan tv. Tidak lama kemudian anita datang. Anita sangat terkejut begitu melihat muka arhan sebagian lebam.

"Itu muka kamu kenapa, sayang?" Ucap anita sembari duduk di samping arhan.

"Tadi nolongin orang yang mau di palak sama preman, bun."

"Ya ampun, ada-ada aja deh."

"Ga papa kok, bun. Gak sakit kok."

"Ya tetep aja, lain kali tuh kamu harus hati-hati, Sekiranya gak mampu lawan sendiri, langsung minta bantuan ke orang aja."

"aelah, cuma lawan gerombolan preman aja masa gak berani."

Anita menghela nafas kasar. "Kamu tuh ya, Mirip bnget kelakuannya kaya ayah dulu."

"Namanya juga anaknya, bun."

"Yaudah, sekarang buruan ke kamar, terus langsung tidur, Jangan begadang, Besok kan sekolah."

Arhan mengangguk, Setelah itu ia langsung beranjak dari duduknya. "Yaudah, arhan ke kamar ya, bun. Good night, bun."

"Good night to sayang."

Setelah itu arhan pun langsung pergi menuju ke kamarnya.

°°°

Sesampainya di kamar. Arhan langsung merebahkan tubuhnya di kasur, arhan menarik selimutnya untuk segera tidur. Namun arhan merasa seperti ada yang kurang.

Arhan pun langsung mengambil ponsel yang ada di sampingnya, lalu ia mencoba menghubungi Adara, Namun panggilannya langsung di tolak oleh adara. Arhan pun langsung duduk dengan kaki yang menyilang.

"Ck, Kok di tolak sih." Gumam arhan.

Arhan tetap terus menelfon adara sampai berkali-kali, namun panggilannya tetap di tolak. Arhan pun langsung mengirim pesan ke adara.

arhan: kenapa di tolak, ra? Lagi sibuk ya?

Pesan tersebut hanya di read oleh adara.

"Ck, Cuma di read doang, Adara kenapa sih, tumben banget, Apa dia lagi bad mood." Gumam arhan.

Kini arhan menjadi tidak tenang, adara mulai menggangu pikirannya. Di telfon langsung di tolak, Di chat cuma di read doang. Arhan menghela nafasnya. Arhan jadi tidak bisa tidur. Arhan mencoba menghubungi Adara lagi, Namun sekarang ponsel adara malah tidak aktif.

"Kamu kenapa sih, ra. Jangan bikin aku jadi ga tenang." Gumam arhan.

°°°

Pagi ini adara sudah terlihat rapi dengan seragamnya. ia sedang sarapan di ruang makan sendiri. Ketika melihat kedatangan kakaknya, Adara langsung buru-buru menghabiskan makan nya. Setelah itu ia langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Adara berangkat dulu, bang." Ucap adara lirih.

Setelah itu adara langsung pergi. Rahang deril mengeras, Kedua tangannya mengepal. Deril benci melihat adiknya menjadi seperti ini.

Deril pun langsung keluar untuk menyusul adara. Sesampainya di depan teras, Deril melihat mobil adara sudah keluar pagar, Adara membawa mobil sendiri.

Deril langsung buru-buru berlari menuju garasi. ia pun langsung masuk ke dalam mobil. Setelah itu ia langsung pergi untuk membuntuti adara dari belakang. Deril hanya ingin memastikan bahwa adara selamat sampai di sekolah.

°°°

15 menit kemudian, adara telah sampai di sekolah. ia langsung masuk gerbang untuk menuju parkiran. Setelah melihat adiknya sudah memasuki gerbang. Deril pun langsung menancapkan gas untuk segera pergi ke kantor.

[POSSESIF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang