5.

8 5 0
                                    

Sore pun tiba Joxcy, Prilly, Pius dan Reyca pun sudah tiba di sekolah mereka. Mereka benar benar berangkat lebih awal, di sekolah hanya ada anggota osis, para guru dan mereka berempat.

Mereka pergi ke sekolah dengan motor kesayangannya yang diparkir ditempat biasanya yaitu parkiran belakang bekas Joxcy dan Anggota Helena berkelahi hingga banyak darah yang berceceran.

Keempat gadis itu pun mencari makanan yang sudah disiapkan oleh anggota osis, banyak makanan ringan yang ditaruh di meja panjang di lapangan depan dan belakang.

"enak banget cok" ucap Reyca yang sudah mengunyah kue di atas meja yang sudah disusun rapi oleh anggota osis.

Tak lama kemudian, satu persatu murid murid pun datang ke sekolah dengan pakaian yang sederhana, ada yang memakai daster, kaos dan celana pendek, ada yang memakai hoodie dan celana panjang, dan banyak lagi.

Keempat gadis itu pun datang menggunakan kaos oversize dan celana panjang beserta sandal biasa.

"makanannya enak ya"

"tumben ni sekolah makanannya enak?"

"kemarin kan juga enak"

"kemarin di resto jadi ga diragukan, ini kan disekolah"

"syukur lu dapet makanan" ucap Pius sambil mengambil kue yang ada beberapa murid sedang membicarakan rasa makanan di sekolah.

Pius dan ketiga sahabatnya pun langsung berjalan menuju ke lapangan depan karena acara akan dimulai di lapangan depan.

Saat berada di lorong antara lapangan depan dan lapangan belakang, Prilly tidak sengaja tersenggol oleh murid lain.

"aduhh !! kalo jalan liat liat dong ! punya mata kan?!" ucap anak itu dengan emosi.

"ni jalan gede, lo lah yang liat kalo disini ada orang lewat !" balas Prilly dengan berani.

"oh berani lo ngejawab gue?!" ucap anak itu. Dirinya pun langsung ingin menampar Prilly.

Namun sayang sekali, tamparan itu tidak mendarat di pipi Prilly karena Joxcy yang langsung menahan tangan anak itu.

"heh bangs*t, enteng banget tangan lo sampe mau nampar temen gue?" ucap Joxcy yang mendekatkan wajahnya ke anak itu. Saat dirinya memperhatikan wajah anak itu seketika Joxcy mengetahuinya.

"ohh, gue tau" ucap Joxcy sambil tersenyum miring.

"lo anak yang udah gue bikin kritis kan? gengnya Helena, kalo ga salah nama lo tuh Kean, yakan?" tambah Joxcy, dirinya masih mengenal anak yang sudah ia buat kritis, Kean pun tak akan pernah lupa dengan kejadian itu.

"lo beraninya cuma ke cewe aja ya? lo juga belum kapok gue habisin?" Kini Joxcy semakin panas. Prilly, Pius dan Reyca pun membiarkan Joxcy.

"ngapa gue yang disalahin?! temen lo noh jalan ga pake mata" ucap Kean sambil menunjuk ke arah Prilly.

"lo kira dia jalan liatnya pake bulu mata apa? liat ga lo dia punya mata?" ucap Reyca sambil menunjuk mata Prilly.

"lo kira gue buta sampe ga liat matanya?" balas Kean.

"lama lama lo gue gampar juga, terus kalo lo tau dia punya mata ngapa lo nanya punya mata apa kaga? ga jelas lo setan" ucap Reyca kini ikut memanas.

Kini dilorong penuh dengan emosi dari kedua gadis dan satu laki laki yang tingginya sedikit lebih tinggi dari Joxcy.

"gue ga akan lupa sama kejadian itu dan gue bakalan bales semua perlakuan lo ke gue dan temen temen gue" ucap Kean yang sedang mengancam Joxcy. Joxcy yang mendengar ancaman itu pun langsung tertawa.

MY FRIEND S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang