19.

3 3 0
                                    

Kini semua keluarga Pius mengalami kegabutan yang sangat gabut pake banget, Mereka tak tahu apa yang harus mereka lakukan selain bermain ponsel.

Salah satu dari mereka pun menyarankan untuk pergi berjalan jalan seperti ke pantai atau wisata yang menurut mereka menyenangkan.

"enaknya kemana nih?" tanya adik kandung Papa Esa.

"gatau bingung, semua udah dicoba" balas Mama Karla.

"naik wahana aja" ucap Papa Esa. Seketika adik kandung Papa Esa pun melirik sinis ke arahnya.

"HAHAHA, tante Cindy naik wahana? keluar semua itu yang di dalam tubuhnya" ucap Bintang yang mengejek dan akhirnya terkena pukulan kasih sayang dari sang Tante.

Cindy adalah adik dari Papa Esa, dirinya masih terlihat sangat muda tetapi umurnya sudah ingin menginjak kepala 4, meskipun umurnya sudah terlihat tua tetapi wajah dan postur tubuhnya masih seperti anak 20 an. Cindy juga terkenal karena kerajinannya dalam bekerja dibidang perkantoran. Beliau pun ibu dari Alan.

"kamu kalo ngomong jangan jujur dong, malu nih" ucap Tante Cindy sambil mencubit pelan lengan Bintang.

"kenyataan si te, jadi keinget jaman SMP dulu Tante naik rollercoaster abis itu muntah" jelas Pius yang mengingatkan masa lalunya bersama sang Tante.

Semua orang yang ada di ruang tamu pun tertawa saat mendengar ucapan anak muda itu.

"lah mama ga kuat naik rollercoaster?" tanya Alan, bahkan anaknya saja tidak tahu jika ibunya tidak kuat baik wahana yang ekstrim.

"mama mu waktu kamu masih di luar kota, dia pernah muntah muntah gara gara naik wahana yang ekstrim sampe nangis gamau balik ke tempat itu lagi" balas Papa Esa yang menyebarkan aib sang adik. Tante Cindy yang mendengar itu pun langsung memukul keras lengan sang kakak.

PLAKK !!

"ADUHH !! SAKIT CIN !" teriak Papa Esa yang kesakitan sambil memegangi lengannya.

"MAKANYA GAUSA CARI GARA GARA" balas Tante Cindy yang marah hingga wajah dan telinganya memerah akibat malu.

"KAKKK LIHAT BANG ESAA !!" adu sang adik sampai memeluk kakak ipar dan kakak kandungnya.

"mas, kamu tuh bisa ga si kalo ga ganggu adenya? tiap hari di ganggu terus" ucap Mama Karla yang memarahi suaminya.

"kalian berdua udah gede, udah pada punya anak jangan pada berantem" tambah Kakak kandung Papa Esa dan Tante Cindy.

"orang aku ngomong kenyataan" balas Papa Esa. Tante Cindy yang masih kesal itu mencomot pipi Papa Esa.

"hiii ! gemes deh pengen narik pipinya ampe comot, kenyataan si kenyataan tapi jangan disebar dong" ucap Tante Cindy.

"lah tadi Bintang sama Pius kaga lo marahin ngapa gue jadi kena marah?" tanya Papa Esa yang merasa tidak adil.

"mereka kan ponakan kesayangan gue, makanya kaga gue marahin kalo lo yang nyebar gue bejek bejek ampe jadi polisi  tidur" balas Tante Cindy. Kini kedua kakak beradik itu pun berkelahi tanpa henti dan membuat semua keluarga besar mereka hanya menonton sambil memakan cemilan dan meneguk sebotol minuman.

Hingga saat mereka ingin berkelahi lebih dalam terdengar suara nada dering dari salah satu keluarga itu. Akhirnya pertengkaran pun berhenti dan sibuk mencari ponsel masing masing.

"hp dede yang bunyi" ucap Pius lalu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari rumah untuk mengangkat telepon entah dari siapa.

"halo?" ucap Pius yang kini tidak dipotong lagi oleh orang yang sedang menghubungi Pius.

MY FRIEND S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang