16.

4 4 0
                                    

Hari telah berganti matahari pun telah terbit, kini waktu menunjukkan pukul 06.30 waktu pagi yang sangat indah. Terdengar burung berkicauan dan kucing mengeong karena lapar.

"aduhh sabar, ya meng babu mu belum bangun" ucap Mama Karla yang sibuk membuat sarapan bersama adik ipar dan kakak iparnya.

"nak, panggilin teh Pius dong, suruh bangun" ucap Mama Karla yang menyuruh keponakannya. Keponakannya pun mengangguk lalu berlari ke arah kamar Pius.

Saat sudah tiba di kamar Pius, anak kecil itu pun mengetuk pintu kamar milik Pius.

TOK !!
TOK !!
TOK !!

"tetehh, bangun tehhh disuruh bude bangun" ucap anak kecil itu. Namun ia tak mendengar jawaban dari sang pemiliki kamar.

"tetehhh" panggilnya, lagi lagi tak ada jawaban.

"TETEHH !! BANGUNNN !!" teriak anak itu, meskipun sudah berteriak sekencang mungkin hingga dari luar rumah pun terdengar hasilnya pun tak ada. Pius tidak kunjung bangun.

Tidak perumahan, tidak dirumah sama saja, susah untuk bangun. Anak kecil itu pun menyerah untuk membangunkan sang kakak sepupu. Ia kembali ke dapur untuk mengatakan bahwa Pius tidak bangun dari tidurnya. Ibunya pun semakin pusing karena harus mengurus sarapan, kucing yang terus mengeong dan anaknya yang tak kunjung bangun.

"bude, teteh gamau bangun" ucap anak kecil itu yang mengadu kepada Mama Karla. Mama Karla yang mendengar ucapan anak kecil itu pun hanya menghela napas panjang.

"hadehh bener bener anaknya Esa, sifat bapaknya nurun ke anaknya" ucap Mama Karla, adik ipar dan kakak ipar Mama Karla pun hanya tertawa.

"hahahah, kayaknya semua nurun ke bang Esa deh kak" ucap adik ipar Mama Karla.

"iya lagi, mana semua yang nurun ke dia" ucap Mama Karla yang cemburu karena anaknya nurun ke bapaknya.

"tambah lagi lah dek" ucap kakak ipar Mama Karla. Mama Karla pun langsung menggelengkan kepalanya.

"dua aja cape ngurusinnya kak apalagi 3, ini juga harus ngurus Esa kayak jaman SMA" ucap Mama Karla. Kakak Dan Adik ipar Mama Karla pun hanya tertawa saja sambil memasak sarapan yang akan dihidangkan.

Saat Mama Karla ingin membangunkan Pius, beliau melihat Alan yang baru selesai mencuci motor bersama Bintang. Beliau pun langsung menyuruh Alan untuk membangunkannya.

"tolongin tante ya nak" ucap Mama Karla yang memohon, Alan pun menyetujui perintah Mama Karla lalu berjalan ke arah kamar Pius.

Saat itu Alan tidak langsung masuk ke kamar Pius, Justru ia kembali ke bawah untuk mengambil sesuatu yang baru saja ia ingat alat untuk membangunkan Pius. Dirinya pun kembali ke kamar Pius lalu mengetok pintunya terlebih dahulu.

TOK !!
TOK !!
TOK !!

Baru lah dirinya mencoba untuk membuka pintu kamar Pius. Ternyata pintunya tidak terkunci, saat mengetahui pintu kamarnya tidak dikunci Alan pun mulai masuk, ia melihat kamarnya yang masih gelap dan berantakan. Ia pun memulai aksinya.

"selamat pagi Pius" ucap Alan dengan pelan sambil menaruh sebuah speaker di nakas sebelah ranjang Pius lalu dirinya pun keluar dari kamar lalu menutup pintu, ia pun memegangi gagang pintu itu agar Pius tidak bisa lari dari kejahilan Alan.

"lingsir wengi ~~"
"sepi durung bis-" Saat lagu masih berjalan Alan pun dapat mendengar suara Pius teriak.

"MAMAAAAAAAAAA !!!!!!" teriak Pius.

.
.
.

"LO NGAJAK BERANTEM YA?!" ucap Pius sambil menarik kerah baju Alan yang terlihat basah. Kini dirinya mulai bertengkar di ruang tamu dan dilihat oleh semua saudaranya termasuk keluarganya sendiri.

MY FRIEND S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang