17.

7 4 2
                                    

"senja nya bagus banget" ucap Pius sambil memotret langit yang sangat indah itu. Tak hanya Pius saja tetapi orang orang yang berada di taman itu pun memotret langit yang sangat indah.

Mereka pun menikmati indahnya senja, setelah memotret senja mereka pun berjalan kembali ke rumah dengan menaiki motornya Alan.

"mau makan dulu?" tanya Alan. Pius pun mengangguk setuju, meskipun sudah membeli makanan tetapi mereka masih tetap lapar karena makanan yang tadi mereka beli itu tidak membuat mereka kenyang.

Mereka pun berjalan menuju rumah makan yang tidak jauh dari taman tersebut. Tempat makan itu pun terkenal dengan kelezatan masakan rumahan. Masakan rumahan memang sangat lezat dan membuat orang ingin menambah porsi makanan mereka.

Sekitar 10 menit mereka berada di jalan dan akhirnya mereka pun tiba di sebuah tempat makan itu. Mereka pun memesan makanan yang lezat dan banyak pembeli yang memesan makanan itu.

Tak menunggu lama pesanan mereka berdua pun telah sampai di meja mereka.

"selamat menikmati makanannya ya" ucap pelayan yang ada di rumah makan itu dengan ramah.

"makasih" balas Alan dan Pius secara bersamaan sambil memberi senyuman yang manis, pegawai itu membalas senyuman kedua anak muda itu lalu meninggalkan mereka berdua.

Kedua anak muda itu pun langsung menyantap makanan yang telah mereka pesan.

"MMM ENAK BANGETT" ucap Pius yang merasakan kelezatan makanan itu. Alan pun merasakan yang sama.

"ga salah milih kan gue" ucap Alan dengan bangga karena merekomendasikan rumah makan yang mereka tempati itu.

"gausa bangga dulu, kita belum lihat harganya" balas Pius.

"kalo itu si gue gatau" mereka pun melanjutkan menyantap makanan itu. Setelah beberapa waktu menyantap makanan itu akhirnya pun mereka merasa kenyang dan waktunya untuk membayar.

"dompet" ucap Pius sambil meminta dompet Alan. Alan pun langsung memberikan dompetnya kepada Pius, dirinya pun langsung keluar dari rumah makan itu.

"meja nomer 27 kak" ucap Pius sambil memberi tahu nomor tempat duduk yang mereka tempati tadi.

"meja nomer 27 totalnya 74rb ya" ucap sang kasir. Pius pun membelalakkan matanya sambil mencari uang yang pas.

Setelah membayar Pius pun menghampiri Alan yang sedang duduk manis di bangku yang sudah disediakan di depan rumah makan itu.

"berapa?" tanya Alan yang mengambil dompetnya dari Pius.

"bentar" ucap Pius sambil melihat struk pembayaran, dirinya pun mulai menghitung.

"yaelah pake acara diitung" ucap Alan sambil melihat Pius yang mulai menghitung makanan yang tadi ia dan Alan pesan.

"coy, aslinya ga sampe 74rb" ucap Pius setelah menghitung semua makanan dan minuman yang mereka pesan.

"udah lah, bayarnya kan pake duit gue" balas Alan yang tidak ingin mempermasalahkan harga makanan di rumah makan tersebut. Dirinya pun menyuruh Pius untuk naik ke motornya.

Setelah menyalakan mesin motor mereka pun mulai berjalan pergi ke arah rumah.

.
.
.

Setelah lamanya perjalanan mereka berdua pun telah sampai dirumah, Saat Pius ingin menutup gerbang dirinya melihat mobil ayahnya yang datang.

"dede tutup aja ya, Papa lama" ucap Pius dengan sedikit kencang.

"HEH !! GA PAPA KASIHIN PEDANG BARU LOH !" teriak Papa Esa. Seketika Pius pun membuka lebar gerbang itu, Papa Esa pun memasuki rumahnya lalu memarkirkan mobilnya di dalam garasi.

MY FRIEND S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang