07. Karin's Red Day

193 36 6
                                    

Alo, ur beloved jeruk is back🤩✊

Sapa yang kangen?! Ayo ngaku!

Sebelum baca, pencet bintang yang ada di pojok bawah dulu yuk! Biar ga jadi siders😉

Yang siders biasnya keciduk dating 🤩✊

Enjoy, and happy reading 🕊️
























































"Maaf Jen, gue cuman gak mau keturunan gue nantinya ada yang kena penyakit yang kayak lo derita sekarang."—Karin.




































•••••

Suasana kantin pagi ini terasa begitu sepi, tak ada satupun murid yang duduk di bangku-bangku kantin.

Seorang gadis berparas ayu nampak tengah mengaduk-aduk makanannya tak minat. Pandangannya entah menatap apa, sesekali helaan napas kecil terdengar dari belah bibir gadis itu.

"Jenandra kemana sih." gerutunya.

Sejak izin ke kamar mandi lima belas menit yang lalu, hingga kini Jenandra tak kunjung kembali. Karin bangkit dari duduknya, berjalan meninggalkan area kantin dan berniat mencari pemuda bermata sipit itu ke kamar mandi.

Takut terjadi sesuatu yang buruk pada Jenandra, sebagai teman yang baik, Karin harus mencari dan memastikan jika pemuda sipit itu baik-baik saja.

Langkah demi langkah Karin lalui, namun batang hidung Jenandra belum juga nampak. Di mana kira-kira pemuda itu? Begitulah isi pikiran Karin saat ini.

Karin berhenti tepat di salah satu bilik kamar mandi ketika tak sengaja mendengar suara rintihan dari dalam bilik.

"Jenandra?" Karin mencoba untuk memanggil pemuda itu.

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Jenandra yang tengah mengusap wajahnya yang nampak berkeringat. "Rin?"

Pemuda itu terkejut ketika mendapati Karin yang tengah menatapnya, "Ngapain?" tanya Jenandra.

"Lo keringetan banget, abis ngapain di kamar mandi?" tanya Karin, gadis itu menatap Jenandra curiga.

Jenandra menatap Karin yang tengah menatapnya penuh curiga, apakah gadis itu berpikir jika dirinya baru melakukan hal tak senonoh di dalam kamar mandi?

Yang benar saja.

Jenandra membuka hoodie yang sedari tadi membaluti tubuhnya, rasa sesak di dadanya sudah lumayan berkurang. Untung saja, kambuh tadi tak separah kambuh-kambuh sebelumnya.

Jadi, Jenandra bisa menanganinya sendiri di kamar mandi.

"Lo pikir gue abis ngapain? Mesum ya lo?" Jenandra mencondongkan tubuhnya ke tubuh Karin.

Karin yang mendapat perlakuan itu reflek memberikan bombastic side eye andalannya, ia lantas mendorong dada Jenandra agar menjauh darinya.

HEY, LOOK AT ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang