“Uhuy! Buat siapa, nih?" ujarnya mencolek lengan.
“Diamlah! Cepat pergi! Ngapain malam-malam ke kamarku?!”
“Mau pinjam charger, punya Bian rusak, kabelnya dikerokotin tikus tahu, Kak. Nanti minta tolong dibelikan lagi, ya, Kak?”
Aku memutar bola mata seraya menghela napas. “Iya … ambillah segera di atas meja. Tapi ingat! Jangan beri tahu ibu dan ayah soal kertas-kertas yang kamu temukan. Awas kamu!”
“Iya, siap. Rahasia Kakak aman, asal ada uang jajan.”
“Iya …,” sahutku panjang.
“Love you, Kak. Muach!” ujarnya melakukan kiss bye.
“Jijik! Sono pergi!”
Fabian pun melenggang keluar dari kamar setelah berhasil mendapatkan keinginannya. Aku lekas menutup pintu, menguncinya rapat-rapat. Kertas yang berserakan di atas meja, kupunguti satu-satu, menyimpannya dalam lemari. Meskipun terlihat seperti sampah, akan tetapi untaian kata di dalamnya mahal harganya. Tidak ternilai dengan uang, karena memang tidak menghasilkan uang. Kusebut mahal sebab membuatnya telah menghabiskan waktu berjam-jam. Bukankah adalah istilah, time is money atau waktu adalah uang? Jadi, benar bukan? Jika kubilang tulisan-tulisan ini mahal?
***
Aku mengirimnya sebuah pesan, balasan darinya akan menjadi penentu kemana takdir akan membawaku.
Cemas kembali mengisi relung hati. Rasanya tidak siap jika harus patah kembali. Tuhan, bolehkah sekali saja aku memenangkan cintaku? Bolehkah sekali saja aku tidak kalah dalam memiliki seseorang yang aku cintai? Bolehkah sekali saja dalam hidupku, dicintai oleh seseorang yang kuharapkan? Aku mau dia, Tuhan. Jangan biarkan doa yang kulangitkan kembali dengan rasa kecewa.
Pelajaran yang dapat diambil hari ini adalah jangan pernah percaya pada sebuah hubungan bernama HTS. Jangan pernah memercayai kata cinta dari laki-laki yang enggan memberimu status.
Pernahkan kamu merasakan patah hati? Katanya, patah hati itu sakit, rasanya campur aduk tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yang sakit hatimu, tapi imbasnya pada ragamu juga. Beberapa orang bahkan hanya akan berbaring di tempat tidur dan malas melakukan apapun sepanjang harinya—selain memutar musik galau, meresapi setiap lirik lagu lalu menumpahkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Dilamar
RomanceDesakan menikah dari orang tua, membuat Bella iseng mencuri melati pengantin saat pergi kondangan di pernikahan tetangganya. Siapa yang menyangka, mitos yang beredar dan selalu ia sangkal, kini ia alami sendiri, saat tiba-tiba dirinya dilamar oleh l...