Ethelwyn Is Missing Season 2 (END)

Part 17

⁽⁽ଘ ETHELWYN IS MISSING S2 ଓ⁾⁾

Disebuah ruangan yang minim dengan pencahayaan, terlihat seorang pria paruh baya tengah menghajar habis-habisan seseorang yang kini sudah terlihat sudah babak belur.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Seseorang yang dipukulnya itu sudah tidak mampu lagi untuk melawan, bahkan sudah terkapar lemah tak berdaya, namun pria paruh baya itu masih tidak henti-hentinya memukulnya.

"Tuan, saya rasa anda sudah cukup memukulinya. Dia hampir mati," ucap seorang bawahan kepadanya.

"DIAMLAH KAU YOPI! DIA ADALAH PENGHIANAT! DIA BERHAK MENDAPATKAN INI SEMUA!" Bentaknya, kepada tangan kanannya.

Dia adalah Graysen Ethelwyn, saat dia tengah mencari tahu dimana keberadaan putra bungsunya, dia menemukan bahwa ternyata ada salah satu penghianat diantara salah satu pengawal nya, yang sudah membocorkan semua informasi yang ada dimansion itu kepada lawan bisnisnya, dan itu membuatnya marah besar hingga menghajar habis-habisan orang itu diruang bawah tanah mansion.

"Ikat seluruh tubuhnya, dan siksa dia sampai dia mati dengan sendirinya!" Perintah Graysen terdengar mutlak.

"BAIK TUAN!" Serentak semua bawahannya menunduk hormat, sebelum Graysen dan Yopi benar-benar pergi dari ruang bawah tanah itu.

"Aku sudah memiliki rencana untuk mengambil putraku dari tananan Flint, kita akan membicarakannya setelah aku membersihkan tubuhku," ucap Graysen yang saat ini mereka sedang berada didalam lift.

"Baik tuan!"

Graysen keluar dari lift, dan langsung berjalan kearah kamarnya. Namun sebelum itu dia menyempatkan diri untuk mengecek keadaan Leo terlebih dahulu, namun anak itu tidak ada didalam kamarnya.

"Dimana dia?" Gumam Graysen.

Dia segera mengambil handphonenya yang berada disaku, dan menelepon salah satu bodyguard Leo.

"Dimana kedua putraku?" Tanya Graysen setelah sambungan telepon terhubung.

("Tuan muda Jackson, dan tuan muda Leo saat ini sedang berada ditaman belakang, tuan,") jawab pria yang berada di seberang sana.

"Baiklah kalau begitu, perketat penjagaannya. Kalau sampai aku mendapati kedua putraku kenapa-napa, aku akan langsung menghabisi nyawamu, dan seluruh keluargamu!"

("Baik, dimengerti tuan!")

Graysen langsung mematikan sambungan telepon nya secara sepihak dan langsung berlalu kekamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah kotor akibat memukul penghianat itu diruang bawah tanah tadi.

Saat Graysen sedang berada dikamar mandi, handphonenya berdering beberapa kali, namun tidak ada yang mengangkat panggilan itu.

Setelah beberapa saat, Graysen keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapinya. Dia meraih handphonenya dan mendapati notifikasi panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak dikenal.

"Pasti si bajingan itu!" Geram Graysen, dan menelepon balik nomor itu. Setelah beberapa saat, seseorang mengangkat panggilan Graysen.

"Kenapa menelepon ku?" Tanya Grausen dengan datar.

("Kenapa menelepon mu? Seriously? Anakmu sedang bersamaku sekarang, dan kau masih bertanya alasan kenapa aku menelepon mu?")

Graysen menghembuskan nafasnya dengan kasar, rasanya ingin sekali dia meneriaki pria itu, namun dia ingat dengan rencananya.