8 Oktober 2012
"Lee Haechan."
Derap langkah Haechan terhenti kala Ny. Kim memanggilnya dengan nada dingin. Mata bulat polos itu menatap bingung Ny. Kim.
"Ada ap─"
PLAK!!!!!
Kalimat itu bahkan belum sepenuhnya keluar dari bibir Haechan, pemuda itu sudah tersungkur akibat tamparan hebat yang diberikan Ny. Kim. Jisung dan aku yang tak sengaja menyaksikan kejadian tersebut memekik terkejut.
Haechan tak kalah terkejutnya. Pemuda itu menatap Ny. Kim dengan ketakutan serta tak mengerti.
"Ada apa katamu?! Apa yang kau lakukan di sekolahmu, sialan?!" Kata makian itu keluar dari bibir Ny. Kim.
Kedua mata Haechan sontak melebar, bibir pemuda itu tiba-tiba bergetar hebat. Ia nampak sangat ketakutan.
"Ny. Kim, tolong bicara baik-baik. Jangan menyakit─"
"Kau ingin ku habisi juga?!" Jisung segera memundurkan langkahnya begitu Ny. Kim dengan wajah penuh amarah justru menghampirinya. "Kemari kau!" Wanita tua itu menyeret Jisung dengan tak berperasaan.
Langkahku beranjak, aku berusaha mengejarnya namun tak berhasil.
"Ji─"
Shattt!!
Haechan tiba-tiba berlari dengan sangat kencang mendahuluiku, aku terkesiap. Pemuda itu nampak berbeda tiba-tiba, dengan cepat ia dapat mengimbangi langkah Ny. Kim.
"Ini semua salahku, jangan salahkan Jisung," ucap Haechan menghentikan Ny. Kim, ia menarik pergelangan tangan wanita tua itu.
"Kau pikir kau siapa?! Sudah membuat malu nama panti asuhan ini masih berani berlagak?!"
"Aku tahu, maka dari itu tolong hukum aku saja. Ku mohon jangan libatkan orang lain."
"Lee Haechan..." Mata Haechan hanya melirik ke arahku sebentar, tak ada tatapan marah serta kosong seperti dulu. Yang ku lihat sekarang adalah.. Lee Haechan yang sudah sangat terluka. Lebih buruk dari yang terburuk.
"Baiklah kalau itu maumu." Ny. Kim menghentakkan tangan Jisung dengan kasar, tubuh pemuda itu terhuyung ke belakang.
"Apakah sakit?" tanyaku mengusap pergelangan tangannya yang memerah. Jisung hanya tersenyum. "Tak apa."
"Kemari kau!"
Ny. Kim beralih menyeret tubuh kecil Haechan dengan cepat, kemudian keduanya masuk ke dalam gudang kecil. Aku termangu, aku tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya.
Haechan akan dipukuli habis-habisan.
"Apa yang diperbuat Haechan?" tanyaku tak habis pikir. Haechan adalah anak yang tak banyak ulah serta selalu menerima apa adanya. Ia jarang memberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Alone ✔
Fiksi UmumRumah ini hanya tinggal menyisakan satu raga, sementara yang lainnya bergerak melangkah, ia tetap pada tempatnya.