Happy Reading
•••
Pagi hari kembali menyapa. Dara sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah. Gadis itu sudah lengkap dengan atribut sekolah warna putih abu-abu.
"Oke, sudah selesai." ucapnya, begitu selesai menyemprotkan parfum ke tubuhnya.
Kemudian tangannya menyampirkan ransel miliknya di bahu kanan. Segera gadis itu keluar dari kamar untuk menuju ruang makan.
Hari ini merupakan hari senin, dan bukan hanya itu. Hari ini merupakan hari pertama mereka melaksanakan ujian semester genap. Dara memang bukan anak yang begitu pintar. Tapi gadis itu, sudah mempersiapkan dirinya dengan sangat baik. Meskipun tidak bisa menyelesaikan soal dengan baik dan benar, setidak nya Dara punya ingatan yang kuat. Maka itu lah yang di lakukan oleh Dara selama belajar.
Sudah sebulan sejak pertemuan antara Farraz dan Dara yang melibatkan sahabat-sahabat mereka.
Rasanya waktu begitu cepat berlalu. Dara sendiri merasa lebih lega karena segala hal nya pelan-pelan bisa diselesaikan dengan baik. Hubungan antara Dara dan Farraz sudah bisa dikatakan tidak ada kecanggungan lagi. Seperti kemarin saat keduanya bertemu di koridor sekolah Farraz tersenyum saat tidak sengaja bertatapan dengan Dara. Untuk Dara sendiri, itu hal yang baik.
Sementara dengan Lisa, Dara merasa gadis itu kembali menjauhi nya. Padahal kemarin Dara sudah bilang untuk bersikap biasa-biasa saja. Entah hanya perasaannya saja atau memang begitu demikian, Lisa tampak berbeda semingu belakangan ini.
Padahal, mereka sudah memasuki waktu untuk ujian semester genap, atau kerap di sebut dengan ujian kenaikan kelas.
Suasana sekolah tetap sama saja di waktu yang sepagi ini. Mungkin tidak terlalu pagi untuk jam tujuh lewat lima belas menit. Dara menatap sekeliling nya yang terlihat hanya sedikit orang berlalu lalang.
Begitu masuk ke dalam kelas, dan melihat belum banyak orang yang datang, Dara meletakkan tas nya di bangkunya, kemudian berlalu keluar tidak lupa membawa ponsel serta uang sakunya.
Langkah nya mengayun ke perpustakaan. Dara sangat jarang mendatangi perpustakaan sekolah. Meskipun dirinya sangat suka membaca dan berlama-lama dengan buku.
Beruntungnya penjaga perpustakaan sudah datang. Dara segera masuk ke dalam untuk melihat beberapa buku yang bisa dipinjam oleh nya.
"Ada novel baru nggak, Bu?" Dara bertanya pada penjaga perpustakaan.
Bu Sri-penjaga perpustakaan menggelengkan kepalanya. "Masih belum masuk Dara, adanya novel-novel lama yang pernah kamu pinjam juga." jelas Bu Sri, memamerkan senyum ramahnya.
Menganggukkan kepalanya pertanda mengerti. "Oh baiklah Bu, kalau gitu Dara balik dulu ya."
"Baik Dara, hati-hati."
Usai dari perpustakaan, Dara menatap arloji putih yang nelingkar di tangan kanannya. Merasa masih ada waktu, gadis itu melipir menuju taman di belakang sekolah.
Di sinilah Dara berada, di Taman belakang sekolah yang menghadirkan tenang untuknya. Menghirup udara lamat-lamat, sudah lama Dara tidak ke sini. Suasana nya tidak ada yang berubah. Dara senang di sini.
Ting!
Satu pesan masuk yang ternyata dari Amanda yang menanyakan keberadaannya.
Langsung saja Dara membalas bahwa ia berada di taman.
Sementara itu, di dalam kelas XI-IPA1, tiga orang gadis tengah berunding.
Viola terlihat sangat serius menatap wajah Amanda dan Dira yang tengah memberitahu argumennya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genggam yang Terlepas (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction•CERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS• Perihal jatuh cinta, adalah waktu dimana semua hal menjadi indah. Saat dimana kita tak akan mendapati sisi buruk daripadanya. Tapi ternyata, jatuh cintapun akan jadi sangat menyakitkan. Karena ternyata...