01

1.8K 180 7
                                    

"Hei kenapa ini, tadi bukanya lu ngedate sama zee ya?"tanya freya sambil mengelus tangan marsha dengan ibu jarinya.

"zee hiks. . .jahat fre"ucap marsha sambil sesegukan

"kenapa?, bisa jelasin gak"tanya freya lagi dengan suara lembutnya

"hikss mau pulang frey"

"yaudah pulang sekarang"Balas freya namun mendapat gelengan dari marsha

"kalo gak kerumah mau dimana kalo malem malem nanti lu dicariin sama om jinan"jelas freya

"gue udah bilang sama papi, gue mau pulang di apart lu"ucap marsha. Yang kini sudah mengatur napasnya

"oke kalo gitu"

Diperjalanan keluar dari tempat itu tanpa disengaja freya melihat orang yang dirinya kenal sedang bermesraan bersama kekasih sahabatnya.

"itu yang buat marsha nangis"Batin freya

Sampai diparkiran freya segera memakaikan helm kepada marsha yang sudah tidak berdaya lagi.

"lu gak bawa jaket kah?"tanya freya. Melihat marsha yang hanya menggunakan dress sepaha

Freya membuka jaket berwarna hitamnya dan hanya menyisakan kaos berwarna putih, kemudian segera memakaikan jaket tersebut ketubuh marsha

"tapi frey in. ."ucap marsha terpotong

"pake atau gue anter pulang kerumah bukan ke apart gue?"balas freya. Kemudian menaiki motornya

Diperjalanan tangan marsha setia memeluk pingang freya dengan erat. Freya bisa merlihat di spion motor itu keadaan marsha yang saat ini sedang kacau, hudung merah, mata sembab, dan keringat dingin yang sudah keluar di pelipisnya. Gawat

****

Tak terasa kendaraan yang mereka naiki sudah sampai diparkiran apartermen tersebut, tanpa basa basi marsha menarik tangan freya untuk masuk kedalam

seperti orang yang memiliki hubungan lebih?. Tapi nyatanya tidak mereka hanya sahabat yang dipertemukan saat masi duduk dibangku sekolah menengah atas atau SMA, dari situ mereka mulai akrab dan mengenal lebih dalam satu sama lain. Apa semesta memang sedang baik pada freya kala itu, dipertemukan seorang marsha yang menurutnya tidak memiliki kekurang sedikit pun dimatanya.

Back to topic

Usai mereka membersihkan diri, keduanya sudah berada di kamar apartermen tersebut dengan kegiatan masing masing. Hening, tidak ada pembicaraan dari keduanya, Freya yang masi sibuk dengan laptop yang berada dihadapanya sedangakan marsha duduk ditepi ranjang freya sambil memperhatikan sekitarnya, tidak ada yang berbeda dari minggu lalu ketika ia datang kesini.

"gue selalu suka kamar ini"ucap marsha. Memecah keheningan

"mesum"

Freya membalikan kursinya menatap marsha, seakan meminta penjelasan mengapa dirinya bisa menangis di cafe sendirian. Yaa meski freya tahu tapi dirinya ingin tahu cerita dari mulut marsha sendiri

"gue putus sama zee"ucap marsha tiba tiba

Freya terkejut, bukan. Dia sangat sangat terkejut mengapa bisa? berarti yang ia lihat tadi benar. Tapi ashel dia, bisa dibilang sahabat dekat marsha bahkan lebih dekat ketimbang dirinya

Freya yang belum mengerti apa yang dikatakan marsha langsung meminta penjelasan yang lebih jelas."Ayolah cerita gue belom ngerti"

"zee lama banget sih kemana dia"gerutu marsha, yang sudah memunggu kekasihnya kurang lebih setengah jam

Between Us [FreSha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang