08

1K 123 5
                                    

:

:

:

Janji Freya.

Setelah selesai dengan acara pemakan Ayah Marsha. Rumah dengan interior yang cukup mewah ini hanya menyisakan tiga orang saja. Freya, Fiony, dan juga Marsha tuan rumah kita.

Ketiganya melakukan kegiatan masing-masing. Tidak, melakukan hal yang sama tapi ditempat yang berbeda.

Marsha, gadis itu tadinya berpamitan untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Sedangkan Fiony dia juga saat ini sedang beristirahat di kamar tamu.

Freya?, dirinya ketiduran di sofa panjang ruang keluarga. Mungkin rasa kantuk menyerangnya semalam ia tidak memiliki waktu hanya untuk memejamkan mata jadi wajar saja jika dirinya tertidur sekarang.

Kamar Marsha.

Marsha keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di rambut panjangnya, ia menghampiri meja riasnya dan mengaplikasikan beberapa skincare di wajahnya.

Selesai dengan kegiatanya, Marsha keluar dari kamar menuju ke dapur untuk mengambil minum.

Satu persatu anak tangga ia lewati ingatan sekilas memperlihatkan kenangan apa saja yang ia buat dengan sang Ayah, banyak sekali kenangan yang ia dan Jinan lakukan dirumah ini. Senang sedih, hal apapun dilakukan di rumah itu.

Marsha menggeleng cepat ia tidak ingin larut akan kesedihan terlalu lama, ia ingin memulai hidup baru dan harus mandiri kedepanya.


Sampai di dapur. Tak lupa ia melakukan kegiatan awalnya, yaitu mengambil minum.

Di dapur terlihat Freya yang masih memejamkan mat disana, ia meletakna gelas yang ia gunakan tadi di wastafel kemudian berjalan mendekati Freya.

Setelah sampai dirinya duduk di tempat kosong yang berada di sofa panjang tersebut, memperhatikan setiap lekuk wajah sahabatnya. Dalam benaknya, masih tidak percaya ia harus merlukai sahabatnya yang sudah melakukan apapun demi dirinya.

"Sekali lagi, maaf Fre."Monolog nya.

"Buat?"

Betapa terkejutnya Marsha mendengar suara Freya, seketika ia menjauhkan wajahnya dari Freya. Namun, ditahan oleh Freya.

"Se-sejak kapan bangun?"Tanya Marsha terbata-bata.

Freya tekekeh ketika melihat wajah panik dari Marsha.

"Sejak lo ada disini"Jawab Freya.

"Baru aja kok"

"Yakin?"

"I-iya"

Freya tertawa puas karena berhasil menjahili Marsha, Marsha yang melihat Freya tertawa tanpa henti pun merasa kesal. Apa Freya sudah gila?

"Lu kenapa sih ketawa!?"Protes Marsha, hingga pada akhirnya Freya pun meredakan tawanya.

Tangan Freya terulur untuk membelai rambut Marsha halus."Karena lu lucu"

Blush!, pipi Marsha seketika berubah merah seperti kepiting rebus.

F-fre?"

"hm?"

"freya stop"

"stop kenapa hm?"

"dibilang stop juga!"Pekik Marsha.

Between Us [FreSha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang