****
Malam pun tiba. Tugas matahari yang sudah digantikan bulan dan bintang untuk menerangi malam, angin malam menerpa wajah gadis yang sedang bersandar di pagar pembatas balkon menikmati malam sambil melihat ibu kota dari atas apartemen miliknya.
Apartemen yang awalnya penuh dengan teman teman Freya, kini hanya tersisa dua insan yang tengah sibuk dengan kesibukan masing masing.
"Freyana udah ayok"
Freya menoleh kebelakang untuk melihat sosok Marsha yang memakai jaket kulit miliknya yang kebesaran, hey apa apaan ini.
"Lu kok pake jaket kebesaran, kan ada yang pas"tutur Freya. Kemudian mendekat kearah Marsha tanpa menghapus senyum gemasnya untuk Marsha.
Setelah mendengar ucapan Freya, Marsha memperhatikan penanpilanya sendiri. Melihat tingkah Marsha, Freya hanya terkekeh kecil kemudian menggandeng tangan yang lebih kecil dari miliknya.
Sudah tiba keduanya di parkiran tanpa pikir panjang Freya menaiki motornya diikuti Marsha yang duduk di kursi belakan Freya.
Tidak ada percakapan antara keduanya selama diperjalanan mengaratarkan Marsha pulang kerumahnya.
"Berangkat bareng siapa besok Sha?"ucap Freya. Memecah keheningan keduanya.
Marsha sedikit memajukan badanya agar lebih dekat kepada Freya."Kalo sama lu boleh gak?"
"Boleh"
*****
"jadi gak sih kita?"tanya seseorang
Gita melirik kearah suara berada. Gadis mungil yang sedari tadi mengoceh tidak jelas berada dibelakangnya, bukan tanpa alasan ia mengoceh seperti itu dirinya sedang menunggu Freya.
Iya Freya, gitu gitu Freya bukan gadis biasa yang dengan gampangnya menghamburkan bensin untuk motor besarnya kalau tidak digunakan untuk apa apa"Tunggu bentar lagi pasti dia sampe kok"ucap Gita. Namun pandanganya masih fokus kepada benda pipih yang ia genggam.
Dari pada kita memanggil orang tersebut sebagai 'gadis mungil'. Lebih baik panggil saja dia Flora Shanditha Wardhani atau biasa dipanggil Flora.Flora berdecak kasar mendengar jawaban dari Gita, apakah dirinya disepelekan. Ayolah dia ini seorang Flora loh!.
Selang beberapa menit setelah percakapan singkat tersebut, suara motor yang sudah pasti semua orang tahu siapa dia. Ya Freyana sudah datang
Ia melepas helm full face miliknya dan memperlihatkan senyum manisnya, terlihat dari mimik wajah Flora yang sudah sangat kesal menunggu kehadiran Freya.
Flora mendekati Freya sambil tersenyum miring.
"Let's start this game and tetep senyum kalo kalah"tutur Flora
Freya sedikit menunduk untuk menyamakan tingginya dan Flora."pasti, Flora"
Sudah merasa dibuat kesal Flora meninggalkan Freya dan menuju dimana semua temanya berkumpul.
Freya melirik teman temanya dari belakang."yakin?, dia lawan gua"tanya Freya memastikan
Ara mendekati Freya kemudian merangkul bahunya.
"jangan mentang mentang dia kecil lu tengil kek gitu Fre, biasanya kalo kecil tuh gesit jadi lu jaga jaga aja lah pokoknya"jelas Ara.
Freya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian pandanganya memperhatiakan Flora yang sedang sibuk mempersiapkan motor untuk ia gunakan balapan bersama Freya
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [FreSha]
RandomJKT48 X FRESHA "lu anggep gue apa sha?" "sahabat. Lu berharap apa sama hubungan kita?" "setelah apa yang kita lakuin lu masi anggep gue sahabat lu doang" "..............." "egois lu sha. . ." Sepasang sahabat yang dimana, baru mengetahui sisi lain...