D.O!?

9.6K 58 0
                                    

Selamat membaca...

✧༺♥༻

Laki-laki yang tadinya tertidur langsung terbangun ketika merasa gadis nya tidak ada disamping nya. Benar saja gadis itu telah pergi, ia menemukan sepucuk surat di atas bantal.

Lian maaf kalau gue pulang ga bilang dulu sama lo karena gue harus sekolah, kejadian semalam anggap aja itu kesalahan gue sendiri dan mungkin keberuntungan buat lo. Sekali lagi maaf.
Gue harap lo bisa nutupin tentang hal ini, lian.

Setelah membaca surat tersebut, kilian begitu marah bukan pada luna tetapi pada dirinya sendiri. Ia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya gadis itu ketika berjalan, karena kebrutalan nya waktu malam. Apalagi ia pulang sendirian.

Kilian melempar gelas yang ada di samping nya. Ia langsung bergegas untuk mandi karena badan nya lengket.

***

"Lun kok jalan lo kaya ngengkang? " tanya dela ketika melihat jalan luna yang aneh

"A-apasih kak, orang sama aja"

"Gak, ini beda. Apa jangan-jangan lo abis di nganu yah? " tebak dela yang sudah berpengalaman

"Ngaco lo kak. Yaudah gue mau berangkat dulu bang dika udah nungguin" ucap luna sebelum pergi karena ia menghindari pertanyaan aneh dari dela.

"Bang pelan-pelan yah lo bawa motornya" pesan luna ketika sudah duduk di jok belakang.

"Hm, gak janji" setelah mengatakan hal tersebut dika langsung menancap kan gasnya.

"Wey! Dika lo pelan-pelan, adek gue bisa jatoh mana belum join dia bareng gue" teriak dela ketika melihat dika membawa motor secepat kilat.

Setelah sampai di depan gerbang. Luna kesal pada abangnya yang minus akhlak ini.

"Mukanya kenapa cemberut lo? " tanya dika pada sang adik yang baru turun dari motor.

"Lainkali gausah ngeprank malaikat Izrail, lo aja gausah ajak gue juga bang"

Sontak hal tersebut membuat dika tertawa. "Iya-iya sorry, besok-besok engga deh kayaknya lo sawan dah. Yaudah sono masuk, belajar loh yang bener" pesan dika

Luna menganggukkan kepalanya sebagai balasan. "Yaudah gue mau berangkat kerja dulu" ucap dika sebelum pergi untuk berangkat kerja, karena ia bekerja sebagai kasir indomaret.

Luna pun masuk kedalam sekolah nya, "pagi pak bondan" sapa Luna pada sang satpam.

"Pagi neng, semangat belajar nya"

"Iya Pak. Luna pamit ke kelas dulu pak" ucap Luna.

Luna merasa heran ketika banyak pasang mata yang menatapnya aneh, dan berbisik-bisik ketika ia berjalan di Koridor. Luna bertanya-tanya apa ada yang salah dengan nya. Apa karena ia datang dengan motor bukan seperti mereka yang datang dengan mobil atau apa.

Luna melihat ada kerumunan siswa-siswi yang tengah melihat mading. Ia jadi penasaran ada berita apa yang baru di tempel di mading. Apakah akan ada perlombaan atau kompetisi apa?

Ia berjalan menghampiri kerumunan itu dan semua mata tertuju pada nya. Luna geram dan kesal ketika sebuah foto dirinya bersama kilian di tempel di mading.

kilian Where stories live. Discover now