Keheranan

7.4K 55 0
                                    

Selamat membaca....

✧༺♥༻

Diakhir pekan setelah menjemur baju Luna beristirahat sejenak dikamar nya. Ia merebahkan badan nya diatas kasur nya. Tiba-tiba saja sebuah notif masuk. Luna pun membuka nya.

Bocah  mesum

Pap dulu hari ini gue kangen lo

Mang eakkk!?

Iya
Desahan lo juga gue kangen

Huh mesum!

Gak gue ga mesum

Terserah lo

Na, please pap hari ini
Gue kangen

Na, please pap hari iniGue kangen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Anjirr mantep tuh
Seandainya deket gue remes
Huft gue horny lagi

Dasar iman lemah
Cuman foto doang

Bodo!
Awas besok gue bikin lo
Mohon-mohon sama gue
buat di puasin

Setelah membaca pesan terakhir itu, luna tidak merasa takut dengan ancaman kilian. Tapi ia trtawa membayangkan kilian yang sedang menuntaskan nafsunya sendiri.

Karena kilian, yang notabene nya pacar Luna sekarang mudah sekali horny tapi sulit jika keluar.

Ditempat lain, di dalam kamar mandi. Kilian tengah mengocok junior nya dengan ritme yang kencang. Ia cukup tersiksa karena kilian butuh Luna gadis nya untuk menuntaskan nya. Jika bukan ada tugas penting kilian akan menghampiri Luna.

"Ahhh ahhh" desahan kecil keluar dari mulut kilianyang sedang menikmati mainan tangannya sambil membayangkan tubuh Luna dan desahan gadis itu yang terekam sempurna dalam memori nya.

"Fuckkh ahh lunaaa ahhh" desah kilian ketika ia mengejar pelepasan nya yang ingin keluar.

***

"Bu itu mobilnya siapa? " tanya dela heran ketika melihat ada mobil yang diparkiran di depan rumah nya.

Desi yang sedang minum kopi dan merokok melihat nya, "gatau ibu juga"

Tiba-tiba keluar lah dari mobil lelaki paruh baya yang tidak lain adalah dani.

"Ayah itu mobil siapa? Punya cewe simpenan ayah? " celetuk dika

"Sembarangan! Wong ini mobil ayah" balas dani

"Kapan ayah punya uang buat beli mobil? " tanya dela

"Banyak omong kamu ini. Bukannya ayah datang tuh suruh duduk dibuatin minum" ucap dani

"Lu bukan tamu" celetuk desi

"Cepetan siap-siap ayah mau ajak kalian makan bareng plus belanja" beritahu dani membuat dela dan dika menganga tidak percaya.

"Ngapain mukanya kaya gitu cepetan siap-siap" tegur dani ketika melihat dika dan dela diam bagai patung

"B-beneran yah? " tanya dela memastikan

"Iya masa ayah bohong. Lihat baju ayah udah rapih sekarang kalian siap-siap, kasih tau Luna juga" jawab dani dengan wajah serius membuat dika dan dela percaya

"Wokey yah" ucap mereka berbarengan.

"Jangan lama-lama loh" pesan dani.


"Ngapain lo disini bukannya siap-siap" ucap dani pada desi yang masih duduk sambil merokok.

"Gue udah siap"

"Gak, gue gamau ngajak lo kalau penampilan lo kaya pembantu. Cepetan sono siap-siap gue mau ajak ke mall" ucap dani

Dengan malas desi pun ikut ber siap-siap.

Kini mereka sedang berada di sebuah restauran mahal.

"Ayah tumben bawa kita ke sini? " tanya Luna penasaran

"Iya yah, apalagi ini kan mehong pastinya" timpal dela

"Ayah lagi punya uang. Jadi kalian pesan semaunya" ucap dani membuat dika, dela dan Luna senang dan mereka langsung memesan makanan yang mereka inginkan. Karena jarang sekali dani seperti ini.

"Ibu mau makan apa? " tanya Luna

"Nasi goreng aja sama es teh" jawab desi

"Loh dikit amat bu" ucap dika heran

"Ibu lagi gak mood makan"

Ketika sedang menunggu makanan mereka asik mengobrol bersama membahas apapun. Tidak lupa untuk berfoto.

Didalam hati Luna ia merasa senang dan bahagia. Sudah lama momen ini tidak ia rasakan terakhir sebelum ayahnya di PHK dan rumah lamanya dijual. Ia berharap semoga momen ini terus terjadi. Karena keluarga nya utuh belum tentu cemara.

Makan yang ditunggu pun tiba mereka langsung menikmati nya.


Setelah makan dan belanja bersama mereka langsung pulang karena hari telah malam. Dika, dela dan luna pun langsung beristirahat ke kamar nya masing-masing.

"Ada maksud apa lo kaya gini? " tanya desi karena ia tahu modus terselubung didalam perilaku manis dani.

"Tentunya gue punya maksud, gak cuma -cuma gue kaya gini. Lo perlu tau gue lagi kelilit hutang sama si juragan dan gue gabisa bayar nya karena hutang nya gede. Jadi gue ada niat buat jual si Luna ke si juragan" beritahu dani membuat desi terkejut dan tidak habis pikir pada laki-laki gila ini.

"Lo gila! Gaada anak-anak gue yang boleh lo jual dani! Berani lo sentuh mereka liat akibatnya"tekan desi

" Itu hutang lo! Gaada sangkut pautnya sama anak-anak gue! Jual aja selingkuh lo itu! "ucap desi geram

Luna yang awalnya ingin mengambil paper bag yang tertinggal diruang tamu. Ketika melewati kamar kedua orang tuanya, ia tidak sengaja mendengar perdebatan antara keduanya.

" Kapan sih kalian akur lagi kaya dulu"ucap Luna lirih sebelum pergi ke kamar nya.

Desi masuk kedalam kamar luna, ia tersenyum ketika melihat Luna sedang tertidur pulas.

Ia mengusap lembut puncak kepala putri nya. "Ibu tau kalau ibu bukan ibu yang baik buat kamu atau kalian. Tapi ibu gamau kalian kenapa-napa apalagi sampai ayah gila kalian menjual kalian" ucap desi lirih sampai air matanya jatuh.

TBC

kilian Where stories live. Discover now