Meregang nyawa

1.6K 37 28
                                    

Selamat membaca...

✧༺♥༻✧

Kilian berjalan menghampiri luna yang tengah beristirahat di kasur.

"Kenapa ga makan? Mau anak gue kelaperan" ucap kilian

"Kenapa hm? " tanya kilian lagi ketika luna hanya diam.

"A-aku ga lapar" cicit luna ketika di tatap begitu dalam oleh kilian.

"Sini gue suapin" ucap kilian membuat luna langsung semangat.

Kilian pun menyuapi luna dengan telaten hingga bubur di mangkuk itu habis.

"Muka kamu kenapa? Kamu abis berantem?" tanya luna khawatir ketika melihat wajah kilian banyak luka memar.

"Ini gara-gara kak kayler ngebela lo na" monolog kilian dalam hati.

"Aku obatin yah, kan tadi kamu udah suapin aku" ucap luna yang hanya dibalas deheman oleh kilian.

"Biar gue aja yang ambil" ucap kilian ketika luna ingin bangkit dari kasur.

Luna pun mengobati luka kilian dengan hati-hati agar laki-laki itu tidak kesakitan. Jika ditanya kilian tidak merasakan apapun karena ia terlalu fokus memerhatikan wajah perempuan dihadapannya ini yang tidak lain adalah istrinya.

Wajah itu selalu cantik hanya saja sekarang terlihat pucat dan lemas.
Tidak terasa kilian menampilkan senyum nya.

"Lian udah selesai" tegur Luna ketika kilian terdiam.

"O-oh iya" ucap kilian gugup sendiri.

"Lo belum minum obat kan sama susu juga? " tanya kilian menutupi rasa canggung nya.

Luna menggelengkan kepalanya. Kilian pun pergi ke bawah untuk membuat susu ke dapur.

"Bisa ga sih lian kamu kaya dulu lagi. Gunain sapaan aku-kamu bukan gue-lo" monolog luna. Ia jadi mengingat dulu kilian sendiri yang meminta sapaan nya di ganti menjadi aku-kamu jika ada yang melanggar akan dihukum yaitu kiss.

Luna menutup matanya karena mengantuk akibat dari efek obat yang di minumnya tadi.

Apalagi tangan kilian dengan setia mengusap puncak kepala Luna dengan lembut. Membuat perempuan itu mengantuk.

Kilian cukup cemas dengan demam Luna yang tidak kunjung turun. Ia ingin membawanya ke rumah sakit namun Luna kekeh menolaknya.

"Cepet sembuh sayang" ucap kilian sambil mengecup kening Luna.

"Jangan sakitin mamah yah soalnya mamah lagi demam" bisik kilian pada calon anaknya.

Keesokan harinya, Luna tersenyum senang ketika bangun tidur ternyata kilian masih ada disamping nya. Ia memandangi wajah tampan kilian di setiap pahatan nya begitu sempurna.

"Liat apa hm? " tanya kilian dengan suara serak khas bangun tidur.

Luna gugup sendiri ketika manik legam itu terbuka. Ia malu keciduk basah sedang memerhatikan kilian.

Kilian menarik luna supaya mendekat ke arahnya lalu memeluk tubuh istrinya nya. Ia terkekeh geli ketika melihat luna yang seperti patung.

kilian Where stories live. Discover now