Jean pov's
Jean dan keluarga nya sekarang sedang keluar ke tempat bibi nya,yang sering menjadi ajang perjulidan
"Ehh jean makin gede aja" sapa bibi nya saat jean baru saja sampai
"Iya bibi" dengan sopan jean menyalimi bibi nya
"Haii,lo jean?" Sapa seorang gadis di samping nya
"Iya,lo siapa?" Tanya jean sambil menatap dari atas hingga bawah
"Gue sepupu jauh lu,clara" tersenyum manis
"Baju nya kayak lonte" ucap jean dalam hati
"Oh" jawab jean cuek
"Lo udah punya pacar?" Tanya clara
"Urusan pribadi,gausah di bahas" ujar jean yang langsung meninggalkan clara
Selama acara jean selalu ditempelin clara (kayak setan aja njir) namun jean yang kurang suka dengan keberadaan clara hanya mengabaikan nya sampai dipuncak nya
"Lo kok menghindar terus sih" kesal clara karna jean terus menghindar
"Baju lo kayak orang gak berpendidikan" dengan santai jean memakan kue yang ada disana
"MAKSUD LO" teriak clara tepat di kuping jean
"Kayak j-a-l-a-n-g" jean mengeja kata jalang
"Lo cowok satu² nya yang bilang gitu" ucap clara sambil berkaca²
"Dih,najis banget digodain elo masih enakan nasi gagal nya cella dari pada digodain lo" jean memberi tatapan julid andalan nya
"Cella siapa?" Tanya clara
"Anak gue nanya mulu lo" jawab jean sambil pergi
Author pov's
Setelah kejadian itu ternyata clara mengadu pada ibu jean yang membuat jean di marahi habis²an
"KAMU GAK NGERTI PERASAAN ORANG APA? DIKIRA PERASAAN ITU MAIANAN?" bentak sang ibu pada jean namun si jean keras kepala ini hanya diam sambil makan
"NGATAIN ANAK ORANG JALANG EMANG KAMU SEMPURNA?" tak mau kalah sang bapak ikut membentak jean yang membuat jean diam sebentar
"Emang ibu sama bapak mikirin perasaan jean? Lagian dia pake baju apa telanjang? Kurang bahan begitu" jawab jean
"Bakal ada guna nya mikir perasaan kamu?" Ucapan sang ibu sedikit membuat jean tergores
"Kamu emang gak pernah mikirin perasaan orang,seenak nya aja terus" setelah mengatakan itu jean dipukul habis²an sambil memar dimana mana
"E-egois" hanya itu yang terdengar sebelum jean menutup mata nya dan pingsan
Tak terasa,sudah sore dan jean terbangun dari pingsan nya ia merasa bingung karna terakhir dia berada di ruang tamu tapi kenapa ini digudang? Setelah mencoba membuka pintu ternyata di kunci
"IBU BUKA PINTU NYA" teriak jean saat tau pintu nya tak bisa dibuka
"Sial" umpat jean saat melihat baterai handphone nya yang sudah hampir mati dan saat ingin memberi chat pada teman² nya handphone nya malah mati
Menyadari dia tak akan keluar untuk jangka waktu yang singkat jean hanya bisa pasrah dan duduk di tumpukan barang yang ada disana,mau menangis namun jika menangis tak ada gunanya dia di didik keras untuk tidak menangis,ya walau beban yang dia pegang sebanyak oksigen yang telah tercipta dia tetap tidak ingin dianggap cengeng,merenung apa yang terjadi di masa lalu,seakan akan pikiran nya bisa menusuk diri nya sendiri,dia memang pendengar yang baik namun dia tak pernah didengar
"BRAKK" suara pintu terbuka terlihat vael,cella dan visha berada disana
"JEAN" teriak cella yang langsung menghampiri jean
"Je,kok bisa gini?" tanya vael panik
"Biasa,gara gara sepupu gue digebuk ama bokap" jean masih bisa tersenyum padahal luka nya parah
"Sini,diiobatin dulu" visha meletakan kotak P3K
"Kok kalian tau gua disini?" tanya jean penasaran
"Sebenernya kita panik pas lo kaga balik,terus kata cella mungkin lo ada dirumah,pas kesini ortu lo gaada je tapi nyokap lo bilang jean ada dirumah pas kita tanya adek lo,dia sempet liat lo dipukul ama diseret kesini untung aja visha bisa dobrak pintu,pendek² gini tenaga nya kuat" jelas vael sambil menyindir visha
"Lo juga pendek ya,jangan sampe ni kapas gue sodok ke mulut lo" tatapan tajam khas visha dia berikan
"AHAHAHAHAHAHAHAHAHA" tawa cella memenuhi gudang
"Masih bisa jalan kan lo?" Tanya vael pada jean
"Santuy,masih bisa" saat jean berdiri nyata nya oleng dah hampir jatuh
"BISA NDAS MU" teriak visha saat jean tak sengaja menjambak nya pas ingin jatuh
"Kasian mamih,dijambak" ujar cella sambil membantu jean jalan
"Mau ga mau gue yang nyetir" visha langsung masuk kedalam mobil dan disusul 3 teman nya itu
Setelah di rumah jean menceritakan nya apa yang terjadi tadi
"PARAH ITU MAH ANJIR" teriak cella sambil meminum susu
"Toa bet sih lo" jean yang kesal itu menampol mulut cella
"Nangis aja je" ucap visha yang membuat jean terdiam
"Jangan dipendam,lo bukan robot yang gak ngerti perasan gue tau lo emang bukan cowok lemah tapi setidak nya plis jangan di pendam" sambung nya yang membuat jean akhirnya menangis
Setelah menangis kurang lebih 30 menit jean akhirnya tertidur
"Kalian tidur aja,klo ada apa² bilang" perintah visha yang langsung dituruti oleh vael dan cella
"Good night jee" setelah mengucapkan selamat malam baik cella,vael atau visha kembali ke kamar nya untuk tertidur
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
___________________________________________ hai haii,gimana?? Suka kagak? Semoga enjoy aja yak ama cerita gue yang cringe ini awokawokawok,canda sayang maap klo ada typo atau kata yang tidak dimengerti udah itu aja
Salam rorr🦖🦖
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Sebenarnya
Teen Fictionkisah 4 sahabat yang berasal dari luka yang berbeda²,peran orang tua yang tidak didapatkan mereka dapatkan di pertemanan ini,walau tidak sedarah namun mereka saling merangkul orang orang memang iri dengam kehidupan mereka namun mereka tak tau apa ya...