Author pov's
Saat 4G sedang nongkrong di caffe biasa tiba tiba ada notifikasi dari clara tentu dari handphone
"Ck malesin" ucap jean sambil sedikit membanting hp nya
"HEH! Jangan dibanting nanti retak" refleks visha melihat hp jean memastikan baik baik saja namun dia malah tercengang
"Lebar amat tu mulut" julid cella melihat reaksi visha
"Gila lu" ujar vael sambil memukul pundak cella
"LIAT DEH SI CLATUT" heboh visha melihatkan room chat
"AHAHAHAHAHAHA SAYANG" tawa renyah visha saat menunjukan nya
"HAHAHAHAHAHAHAHAHA" mereka bertiga tertawa apalagi saat melihat muka jean yang bete
"BISA BISA NYA HAHAHAHAHA" tawa cella diakhir sambil menyembunyikan muka nya menggunakan kedua tangan nya
"CLARA ANJIR HAHAHAHAHAHA" vael masih tertawa sambil menutup mulut nya dan memukul² cella
"NGAKAK BANGET JE SUMPAH" sambung visha bersembunyi dibalik pundak jean
"Ah malesin lu pada!!" Sebal jean sambil meminum kopi nya
"Iya iya iya aduh sakit perut gue" ujar vael sambil memegang perut nya
"Oke udah" dengan cepat visha sudah merubah muka nya yang awal nya tertawa menjadi serius dan menatap jean tajam
"Serem mba,cepet amat berubah nya" cella ikut berhenti ketawa saat melihat tatapan tajam visha
"Eh emang iya?" Muka nya kembali dengan tatapan polos
"Ih berubah ubah,oh iya ini gimana" tanya jean meminta saran
"Temuin aja je" saran vael memakan kue yang tadi ia pesan
"Yaa gue sih mau mau aja klo dia nya macem² gimana" malas jean sambil mengaduk aduk americano nya
"Ah bodo lah terserah" malas jean sambil mengaduk kopi nya
Suara bel cafe itu berbunyi,menandakan ada yang datang perhatian visha yang awal nya sedang tertawa melihat kearah pintu dan dia terkejut saat melihat clara dan ryan
"Eh,itu kan" tatapan bingung ia lontarkan dan dia sempat dibalas tatapan mata oleh ryan yang cukup aneh
"Ce,el dan lo je kalian tunggu sini,gue mau manggil polisi" bisik visha sambil menunjukan nomor telephone polisi yang akan dia panggil
Visha menjauh dan kearea toilet dia tertutupi tembok disana
"Halo,maaf menganggu tapi saya ingin menyampaikan ada clara dan pak ryan" lapor visha sambil sesekali melihat kearah dua orang itu yang sedang memesan pesanan nya
"Ngapain sayang?" Bisik seseorang yang membuat visha berbalik
"DEGG" suara jantung visha seakan berhenti,matanya melotot sempurna dia ingin berteriak kencang dan menampar manusia didepan nya itu,firasat nya sudah buruk itu ternyata tiba² ryan memeluk pinggang visha sambil meniup kuping visha bukan nya tergoda,visha malah mengamuk dan menampar keras ryan dan semua mata tertuju padang
"Itu kenapa tuh"
"Parah banget ketua polisi ditampar"
"Gatau diri"
Bisikan itu terdengar sampai sini,visha bukan ingin menangis karna dicap jelek namun dia kembali menampar ryan lebih keras sampai menimbulkan darah diujung bibir ryan
"MAKSUD LO APA? PANGKAT LO GAK BIKIN GUE TAKUT SAMA LAKI LAKI BEJAT YANG NAFSU SAMA PEREMPUAN KAYAK LO" bentak visha kembali menampar ryan sampai kedepan para pengunjung
"APA APAAN KAMU? MENAMPAR KETUA POLISI" tak mau kalah ryan ikut membentak dan menampar balik visha
"LAKI LAKI KOK BERANI SAMA PEREMPUAN? BENCONG LO? GAUSAH SOK SUCI BISA? GUE TAU LO NGEHAM*LI* 18 CEWEK,KORUPSI 20 MILIYAR,NGEBANTUIN NARAPIDANA KABUR DENGAN UANG 100 JUTA,DAN BAHKAN MULUL ISTRI LO SENDIRI? MIRIS" sadar visha membongkar rahasia itu tapi dia sudah tak tahan
Clara yang tak terima ayah nya dipermalukan dia menampar balik lagi visha namunteman² nya visha langsung ikut menghampiri visha dan jean kali ini yang bersuara
"Lo bisa gausah bacot? Polisi bentar lagi dateng lo gaada kesempatan kabur you know? Ce,vael tahan dia cepet" jean menyuruh cella dan vael menahan clara sementara ryan dia lumpuhkan dan di tahan oleh jean dan visha dengan visha menginjak punggung ryan,jean menjambak rembut ryan kalau memberontak,vael menodongkan sebuah garpu didepan clara dan cella menginjak kaki clara
Tentu mereka yang disana menjadi pusat perhatian,clara dan ryan diaman kan polisi,kabar itu membuat semua orang kaget dan bersyukur karna mereka sudah di tangkap dan mereka semua di puji karna keberanian yang melawan orang cukup kuat,tentu ryan dan clara dipenjara seumur hidup,namun ryan akan dijatuhi hukuman mati dan tepat saat penangkapan usia clara sudah legal dan dia dapat dipenjara seumur hidup
"Terima kasih atas kerja sama nya,kalian sangat hebat bahkan kalian berani mengambil resiko" puji semua polisi saat sidang kelar dan dibalas senyuman manis mereka
"Ini juga karna bapak bapak semua mau bekerja sama" tak mau kalah cella juga memuji polisi² disana
"Betul tuh,bapak bapak semua juga hebat mau melawan ketua kalian sendiri" puji jean sambil merangkul teman² nya
"Iya pak,kita hebat semua gaada yang buruk misi kita lancar dan mulus" vael tersenyum sambil memperlihatkan senyum nya
"Yaa gitu deh,walau dipeluk sama ketua bejat kek gitu setidak nya dia dihukum mati" visha masih membayangkan kejadian kemaren dan memberi reaksi jijik
"Oh iya kalau gitu kami pamit ya pak semangat kerja nya" sambung visha sambil menunduk dan diikuti teman² nya
"Ah iya silahkan,semoga hari mu menyenangkan" sila para polisi itu memberi jalan
Mereka ternyata tidak kembali kerumah,namun mereka kepantai lagi untuk bermain disana
"Gimana nihh? Happy banget" tanya visha saat cella dan vael tertawa saat melihat muka masing²
"Pasti lah pengalaman baru,ya ngga" jawab cella sambil merangkul vael
"Betul tuhh,kita jadi kayak secret agent" timpal vael dan dia mengajak cella untuk bermain air di tepian pantai
"Pemandangan wajib kalo abis nyelesain masalah" ucap jean memphoto pemandangan senja itu
"Betul banget,plong rasanya kalo disini" visha merentangkan tangan nya dan membiarkan angin dingin sore itu menusuk kulit nya dan memejamkan matanya sebentar
Matanya terbuka dan melihat betapa indahnya gelombang laut disore hari,langit yang berwarna ungu karna bercampuran langit sore dan siang,matahari yang mulai tenggelam dan angin yang semakin dingin.
Detik demi detik,menit demi menit,jam demi jam dan hari demi hari mereka lewati,berat namun harus berjalan jika hidup selalu dibawa masalah akan selalu terpuruk,namun mereka dipaksa dewasa karna keadaan yang selalu saja tidak mendukung,siapapun memiliki masalah namun siapa yang menyangka mereka menemukam kebahagiaan di cara yang berbeda,mungkin jika mereka tidak membantu vael dari pembully mereka tidak akan mengenal satu sama lain bukan? Mereka bersahabatan apapun masalah nya.
Mereka berkaya dengan cara masing² dan selalu tersenyum,ya tersenyum tak membuat luka mereka sembuh namun mereka bangkit dan mengobati luka mereka,mewarnai sebuah kanvas yang putih kini memiliki warna yang dipancarkan dari keempat remaja ini,lelah? Pasti tapi lelah hanya sifat sementara bukan? Masalah itu pasti akan menghilang,tenggelam dalam lautan yang ternyata itu masalah bukan menjadi akhir dari segala nya.
Indah,sangat indah,jika didunia ini banyak keindahan mungkin mereka dan kalian salah satu nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
___________________________________________
Eyyo wassap bro,kembali bersama zella here mungkin beberapa chapter lagi ini bakal end yaa,hehe udah sih itu aja good night and salam rorr🦖🦖
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Sebenarnya
Novela Juvenilkisah 4 sahabat yang berasal dari luka yang berbeda²,peran orang tua yang tidak didapatkan mereka dapatkan di pertemanan ini,walau tidak sedarah namun mereka saling merangkul orang orang memang iri dengam kehidupan mereka namun mereka tak tau apa ya...