Kecelakaan Parah

10 2 0
                                    

Author pov's

Siang yang cerah terlihat jean yang sedang menenteng beberapa buku dari teman nya saat ingin menyembrang ada mobil dengan kecepatan tinggi menabrak nya dan langsung kabur begitu saja

Orang orang tentu kaget dan panik,dengan segera memanggil ambulan agar cepat datang dan diberi pertolongan

Disisi lain visha dan kawan kawan nya sedang membersihkan rumah dan ada panggilan masuk dari handphone cella

"Jean incoming" vael yang melihat itu memberitahu cella agar mengangkat nya namun cella menyuruh vael saja yang mengangkat

"Halo" ucap vael pada sambungan nya

"Halo,selamat siang ini dari pihak rumah sakit mengenang ada korban kecelakaan apakah anda keluarga dari korban? Karna saat dihubungi orang tua nya tidak bisa" jelas pihak rumah sakit

Jantung serasa berhenti berdetak,aliran darah membeku

"B-bukan,saya teman nya kalau boleh tau kondisi korban bagaimana?" Tanya vael sambil bergetar

"Dia masih dioperasi mohon untuk segera datang,saya tunggu sampai jumpa" kalimat itu lolos membuat vael terdiam kembali

"Vael? Lo gapapa?" Tanya visha karna muka vael pucat

"J-jean k-kecelakaan" jawab vael masih shock membuat kedua kawan nya ikut pucat

"BOHONG GAK MUNGKIN!!" Teriak cella tak percaya

Setelah sampai di depan ruang operasi mereka hanya terdiam dan merenung

"Gapapa sayang,jean bakal baik baik aja" visha menenangkan dua teman nya itu yang masih shock

...........

"Kalian keluarga pasien?" Tanya dokter saat melihat visha,cella dan vael

"Bukan dok,tapi saya teman dekat nya" jawab visha sambil mencoba tenang

"Teman kalian saat ini cukup kritis karna luka yang didapatkan sangat parah ada kemungkinan dia amnesia dalam jangka pendek akibat benturan di kepala nya,saya harap kalian menjaga teman kalian karena setelah di periksa ada beberapa tulang yang patah saya permisi dulu" penjelasan dokter mampu membuat mereka kembali terdiam

Saat pintu operasi terbuka terlihat sosok jean terbaring lemah dan tentu nya koma sepanjang jalan menuju kamar inap jean mereka terus menangis bahkan sampai suster itu pergi mereka masih menangis

"Sabar ya? Jean pasti membaik mamih yakin" isak visha sambil memeluk kedua teman yang sudah dia anggap anak

"Ini bercanda kan? Hiks jean bangun" cella masih belum menerima kenyataan dan terus menangis

Detik demi detik,menit demi menit,jam demi jam dan hari demi hari,sudah terhitung 2 bulan jean masih dengan kondisi yang sama,terbaring lemah bagaimana dengan teman teman nya? Cella mengalami stres akibat menangis sepanjang malam,vael pun cukup stres menghadapi kenyataan ini,visha yang hanya bisa membujuk cella dan vael agar mau beraktifitas hanya bisa menghela napas berat nya,mereka sekarang berada di kamar inap jean,vael dan cella sudah terlelap di dalam mimpi sementara visha hanya memandangi monitor detak jantung jean yang terubah

"Je,gak capek tidur? Kasian cella sama vael mereka kepikiran lo terus,kapan bangun? Gaada lo rasanya sepi tau,cella sama vael bener² mirip banget sama lo,susah di atur,padahal kalian bukan saudara sedarah tapi kalian bener bener mirip,bangun je gua udah janji ke mereka lo bakal bangun kayak nya mimpi indah deh sampe gamau bangun" ucap visha pada jean yang masih setia memejamkan mata nya

"Gue mohon,bangun jangan lama lama" mohon visha sambil melihat tangan jean yang dingin dan tidak bergerak sedikit pun

Setelah puas bercerita pada "jean" ikut tertidur,menjalani hari hari biasa tanpa ada sosok pria yang biasa di panggil "papih" cella dan vael mulai berdamai pada masa lalu dan memperbaiki diri sampai suatu ketika......

Rumah SebenarnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang