Chap 5

148 18 4
                                    

Mia baru saja Mia bangun dari tidurnya karena ada panggilan masuk ke ponselnya. Dengan malas ia meraih ponsel di nakas dan langsung mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat siapa yang pemanggilnya.

" Apa sih nelpon pagi-pagi! Udah tau ini hari Minggu, tidur gue jadi keganggu karna telpon ga penting Lo itu " Marah Mia pada lawan bicaranya.

" Kenapa sih babe marah-marah, kan kamu yang ngajak jalan hari ini " Jelas seorang pria dari balik telpon.

" Hah ini kamu ya, maaf banget ya buat omongan aku tadi. Kamu datang aja deh sekarang ke kafe tempat kita ketemuan nanti aku nyusul " Ucap Mia lembut saat sadar siapa yang menelponnya.

" Gak aku jemput aja? " Tanya dari seberang.

" Ga usah, nanti kalau ada yang liat ga aman. Aku bisa sendiri kok. Udah dulu ya aku mau siap-siap. Byeee sayang" Ucap Mia kemudian menutup telpon tanpa menunggu balapan dari seberang.

" Iss kok gue lupa sih hari ini janjian ketemuan. Harus buru-buru nih gue nanti dia nunggunya kelamaan " Gumam Mia langsung bersiap-siap.







#








" PAGII DAD MOM " Sapa Hyuna saat berjalan ke ruang makan.

" Pagi sayang " Balas Dady dan Momy.

" Kenapa sih keliatan ceria banget tuh muka " Tanya Momy melihat wajah sumringah putrinya itu.

" Palingan ada ngajak jalan " Jawab Dady santai melirik ke arah Hyuna yang malu.

" Dad, Dady kok tau sih. Tapi coba tebak siapa cowonya? " Tanya Hyuna antusias.

" Seriusan cowo, Momy kira yang ngajak sahabat-sahabat kamu " Balas Momy diangguki Dady.

" Kalau sama mereka tuh dah biasa kali Mom, Dad. Malah udah bosan akunya. Tapi yang kali ini bener-bener istimewa sih " Ucap Hyuna tertawa kecil.

Tingtong!

" Mom, Dad aku permisi dulu yaa. Kayanya dia udah datang deh " Izin Hyuna.

" Iya sayang, hati-hati di jalan, bilang sama temen nya jangan ngebut-ngebut " Himbau Momy dibalas anggukan oleh Hyuna.

" Maaf tadi kelamaan buka pintunya " Ucap Hyuna pada cowo di depannya.

" Gapapa, ini ga lama. Udah ayo sekarang berangkatnya " Ajak cowo tersebut.

" Ayok " Balas Hyuna semangat membuat cowo itu terkekeh gemas.

"Pegangan yang kuat, gue mau ngebut " Ucap cowo itu saat Hyuna sudah duduk pada tempatnya.

" Ogah ah gue pegangan sama Lo.  Kata Momy gue ga boleh ngebut " Tolak Hyuna padahal mah aslinya dia mau langsung peluk aja.

" Walaupun gue ga ngebut teteplah pegangan, nanti gue rem mendadak kepental Lo ke belakang " Ledek cowo itu tertawa.

" Kok malah ledekin gue, ini jadi gasih jalannya " Omel Hyuna lalu cowo itu melajukan motornya.

" Semalem aja waktu ngajak manis amat omongannya. Sekarang malah ledekin gue. Tau gitu gue tolak jalannya, tapi jangan deh rugi juga orang ganteng disia-siain " Batin Hyuna aneh dengan perasaannya.

" Kita udah sampai. Bisa turun sendiri atau perlu gue turunin? " Tanya cowo itu sambil menaik turunkan alisnya saat mereka sampai di sebuah kafe.

"Ga perlu, Lo aja sini yang gue turunin, sekalian gue gendong keliling nih kafe "  Ketus Hyuna lalu berjalan masuk diikuti oleh Joan yang senyum-senyum ga jelas. Ya cowo itu Joan.

Saat asik memandang kesana kemari dari tempatnya duduk, pandangan Hyuna jatuh pada cowo dan cewe yang sedang duduk berdua. Mereka terlihat sangat dekat, seperti orang pacaran pada umumnya.

ɪ ꜰᴏᴜɴᴅ ʏᴏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang