Chap 15

118 26 2
                                    

Seperti yang dikatakan Heaven tadi, malam ini ia datang ke arena balapan bersama Jordan yang meminta ikut. Hanya mereka berdua saja.

" Ngapain dateng kesini? Lo mau balapan? " Tanya Jordan dibalas gelengan oleh Heaven.

" Jadi cuma nonton? Tau gitu ga ikut gue " Kesal Jordan.

" Gada yang ngajak kalo Lo lupa " Balas Heaven lalu atensinya teralihkan pada seorang gadis di seberang mereka yang duduk di atas motornya. Dia gadis yang menjadi lawannya waktu itu.

Jordan yang tadinya kesal, menjadi bingung melihat Heaven yang diam seperti memperhatikan sesuatu. Jordan pun mengikuti arah pandangan Heaven.

" Itu cewe waktu itu kan Heav. Ngapain ya dia disini? " Ucap Jordan antusias sambil menunjuk pada gadis itu. Heaven langsung memukul tangannya.

" Sakit nyet tangan gue " Ucap Jordan mengusap tangannya.

" Boty " Acuh Heaven.

" Enak aja Lo ngatain gue. Sekarang Lo tau ga tuh cewe ngapain? " Tanya Jordan melirik Heaven.

" Balapan " Singkat Heaven.

" Kok bisa tau? Apa jangan-jangan Lo kesini mau nontonin dia ya? " Tebak Jordan diangguki Heaven.

" Astagaaa, Lo suka sama dia? " Tanya Jordan dibalas anggukan juga.

" Bisa-bisanya suka sama cewe yang mukanya aja belum Lo tau " Heran Jordan tidak habis pikir.

" Gue tau siapa dia. Gue kesini juga buat mastiin " Balas Heaven acuh lalu fokus pada balapan yang akan dimulai.

" Cantik ga? " Tanya Jordan dengan mode buaya on.

" Lumayan " Singkat Heaven.

" Kenapa Lo bisa suka? " Tanya Jordan tidak percaya.

" Ntah " Jawab Heaven acuh.

Pertandingan sudah dimulai beberapa menit yang lalu. Sekarang semua orang hanya perlu menunggu siapa yang sampai di garis finis lebih dulu. Tidak lama dari itu, sebuah motor lewat dengan kencangnya memunculkan sorakan dan tepukan meriah dari para penonton. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh gadis misterius itu.

" Hebat tuh cewe, pantes aja Lo suka " Puji Jordan dihiraukan Heaven yang malah berjalan ke arah gadis itu.

" Ada apa? " Tanya gadis itu melihat kedatangan Heaven.

" Gue mau ngomong selamat atas kemenangan Lo " Ucap Heaven mengulurkan tangannya.

" Makasih " Singkat gadis itu menerima uluran tangan Heaven.

" Ada yang mau gue tanya " Ucap Heaven.

" Kalo ga penting, skip! Gue sibuk! " Tegas gadis itu tetap menunggu pertanyaan yang akan diberikan.

" Nama Lo? " Tanya Heaven segera.

" Privasi! Gue pergi! " Tegas gadis itu lagi bersiap untuk pergi. Tapi baru saja akan bersiap melajukan motornya, ada panggilan yang membuatnya kaget.

" Daisy " Panggil Heaven membuat gadis itu mematung.

" Dimana Daisy? Kok gue ga liat " Tanya Jordan yang baru datang mencari keberadaan Daisy tapi ia tidak menemukannya.

" Dia- " Belum selesai Heaven bicara gadis itu lebih dulu berlalu dari arena balapan.

" Ck.. sial " Umpat Heaven segera menaiki motornya lalu mengejar gadis itu. Walaupun ia yakin itu Daisy tapi Heaven perlu memastikannya lebih dulu bahwa gadis itu memang Daisy.

" Serius gue ditinggal? " Tanya Jordan lesu sambil menunjuk dirinya sendiri.

Heaven terus berusaha mendahului motor gadis itu tapi ia kehilangan jejak. Heaven akui gadis itu sangat handal mengemudi. Heaven tidak menyerah begitu saja. Hingga saat berada ditengah kota, ia melihat motor gadis itu berhenti di depan seorang pedagang. Heaven segera mendekat. Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.

ɪ ꜰᴏᴜɴᴅ ʏᴏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang