Esok harinya tepat di kantin sekolah sedang berkumpul Anggota inti dari geng Joan dan Hyuna. Tentu tanpa ketua masing-masing.
" Ngapain nyuruh ngumpul? " Tanya Jessi pada Yaxa. Karena Yaxalah yang memberitahukan agar semuanya berkumpul di kantin ketika istirahat.
" Gue ada kabar baik. Mau tau ga? " Ucap Yaxa tersenyum.
" Langsung bilang aja udah. Masih nanya lagi " Ketus Mia.
" Kalo udah kamu yang bilang pasti aku langsung to the poin " Balas Yaxa menatap Mia sambil tersenyum.
" Yaudah apa? " Tanya Jesher memutar bola matanya malas.
" Kabar baiknya adalah Hyuna sadar " Jawab Yaxa lalu tepuk tangan.
" Serius? Lo ga boongkan? Tau darimana? " Tanya Jessi beruntun.
" Seriuslah. Tadi bang Joan ngabarin gue. Setelah itu gue ngabarin kalian " Jawab Yaxa santai.
" Yaudah yuk ke rumah sakit sekarang " Ajak Mia diangguki yang lain.
" Eitss.. nanti dulu. Ini masih jam sekolah loh, kalian mau bolos? " Ucap Yan menghentikan.
" Kali ini aja Yan. Yaudah kalo ga ikut nanti aja nyusul, kita pergi " Ujar Jessi lalu beranjak pergi bersama yang lain.
" Babay kak Yaan " Ucap Mia lalu berlari mengikuti Jessi.
" Ck.. ngeselin banget. Emang kalo perginya nanti Hyuna bakal tidur lagi? Kan nggak " Monolog Yan diam di tempat hingga pandangannya beralih pada Jack yang masih berada di tempat duduknya.
" Lo kok disini? Ga ikut bareng mereka? " Tanya Yan.
" Gue nanti bareng Lo kak " Ucap Jack kemudian meninggalkan kantin.
" Aneh tuh anak " Ucap Yan heran.
#
Di tempat lain, Heaven lebih dulu mencari Daisy. Ia ingin pergi bersama gadis itu. Heaven menemukan Daisy berada di rooftop.
" Dai " Panggil Heaven yang baru datang.
" Iya? " Jawab Daisy menatap bingung mengapa pria itu selalu menemuinya beberapa hari belakangan ini.
" Kak Hyuna udah sadar. Gue mau ngajak Lo jenguk dia nanti " Ucap Heaven.
" Oh baguslah. Tapi gue ga bisa ikut. Ada urusan penting " Ujar Daisy lesu. Dalam hati dia ikut bersyukur atas kesadaran Hyuna.
" Yaudah deh kalau ga bisa. Tapi nanti gue nganter Lo pulang ya " Ucap Heaven menatap wajah Daisy berharap gadis itu menyetujui ajakannya.
" Maaf, gue juga ga bisa. Nanti gue di jemput " Balas Daisy merasa bersalah apalagi melihat tatapan Heaven barusan.
" Gapapa. Gue pergi dulu " Pamit Heaven tersenyum tipis lalu berjalan pergi.
" Maaf " Ucap Daisy lemah menatap punggung Heaven yang semakin jauh.
#
Sepulang sekolah, seperti yang dikatakan Jack tadi, ia benar-benar menunggu Yan di parkiran. Tak perlu lama menunggu ia sudah melihat siluet gadis itu dari kejauhan.
" Serius nungguin gue? " Tanya Yan baru sampai di depan Jack.
" Iyalah, nunggu siapa lagi coba " Balas Jack.
" Kirain tadi cuma becanda doang " Ucap Yan menaiki motor Jack.
" Ga mungkinlah " Balas Jack. Merasa semuanya sudah siap, ia melajukan motornya menuju rumah sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/366535832-288-k383047.jpg)