Sudah 4 hari Hyuna dirawat di rumah sakit tapi ia tak kunjung sadar pasca operasi. Joan setiap hari selalu berada di sisi pacarnya tersebut. Ia tidak pernah meninggalkan Hyuna sendiri. Seperti sekarang, ia belum makan sejak pagi dan waktu menunjukkan hampir pukul 3 sore.
" Bang, Lo cari makan sana. Biar kita yang jagain kak Hyuna " Suruh Yaxa pada Joan.
" Gue ga lapar " Ucap Joan. Posisinya duduk di samping brankar dengan menggenggam tangan Hyuna. Hyuna juga sudah dipindahkan ke ruang rawat dan sudah boleh dijenguk oleh beberapa orang.
" Yakali ga laper, Lo aja dari pagi kaga makan. Nanti kalo Lo sakit emang bisa ngurusin Hyuna? " Omel Yaxa.
" Yaudah gue titip Hyuna. Jaga baik-baik. Kalo terjadi apa-apa, gue ga segan-segan ngelakuin hal kasar sama kalian. Gue Pergi " Ucap Joan dengan tatapan tajamnya.
" Sensian amat. Ga bakalan terjadi apa-apa kalo udah gue yang jaga. Semua bakal aman " Ucap Jesher dengan senyum bangga.
" Yaudah gue pergi " Izin Joan berjalan keluar.
Setelah kepergian Joan, beberapa orang memasuki ruang rawat. Mereka para sahabat Hyuna.
" Misii, Jessi datang mana black carpetnya " Ucap Jessi memasuki ruangan.
" Bisa diem ga Jes. Malu-maluin aja. Ini rumah sakit " Tegur Yan pada Jessi yang dibalas dengan senyum khasnya diiringi dua jari.
" Ogeb kok dipelihara " Cibir Jesher.
" Syirik amat jadi orang " Jessi mengacungkan jari tengahnya pada Jesher.
" Gimana keadaan Hyuna? " Tanya Yan.
" Kak Hyuna belum siuman juga. Padahal ini udah 4 hari loh " Balas Jack yang sejak tadi diam.
" Hyuna betah banget perasaan tidurnya. Ga kangen sama kita? Gue dan yang lain udah ga sabar pengen bicara lagi bareng Lo. Hyuna cepet sembuh yaa " Ucap diakhiri dengan isakan.
" Ga usah khawatir kak, gue yakin bentar lagi pasti kak Hyuna bakal sadar kok. Dia cuma istirahat aja " Ujar Mia mengusap bahu Yan yang bergetar.
" Ga masalah kalau Hyuna istirahat, tapi kenapa gada jedanya? Sadar dulu trus istirahat lagi kan bisa. Gue takut " Ucap Yan mencoba menahan tangisannya.
" Udah Yan, positif thinking aja. Hyuna bakal sembuh kok. Gausah nangis gitu ih, jelek tau " Ucap Jessi ditambah sedikit ejekan.
" Paan sih Lo " Balas Yan dengan tangis yang mulai mereda.
" Joan mana? " Tanya Jessi menatap sekeliling ruangan.
" Cari makan " Balas Yaxa.
" Oo, Jordan? Dia pernah ga datang kesini? " Tanya Jessi lagi.
" Ciee nyariin nih ceritanya. Posesif juga ternyata jadi cewe " Ledek Jesher mendapat tatapan kesal dari Jessi.
" Dia cuma nanya kali " Ucap Jack sinis.
" Ada yang cemburu kayanya. Jadi ini pawangnya yang mana? " Ucap Jesher tertawa jahil.
" Bener tuh bener. Kak Yan gimana jadinya? " Tanya Yaxa menimpali.
" Lah kok gue? Gue diem aja loh perasaan dari tadi " Balas Yan menunjuk dirinya sendiri.
" Kan Jack itu su- " Baru saja Yaxa ingin bicara, mulutnya sudah lebih dulu dibekap oleh Jack.
" Udah gausah didengerin, bacot semua isinya " Ucap Jack.
" Apasih, orang gue mau bilang apa yang gue tau " Balas Yaxa setelah bekapan Jack terlepas tapi ia malah mendapat tatapan tajam dari lawan bicaranya.
