22

593 70 3
                                    

Feel free to ask for the typo(s) Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!

Say hi to new second lead!

Say hi to new second lead!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧✧✧

Penuh sesak manusia menguasai unit gawat darurat salah satu rumah sakit swasta di distrik Chaoyang. Tenaga medis berlarian kesana kemari untuk memberikan perawatan terbaik mereka. Bahkan sejak kemunculan Yibo di tengah pintu geser, beberapa perawat sudah siap siaga mendorong brankar emergency. Mereka lalu memindahkan Xiao Zhan ke atasnya dan memulai beberapa tindakan.

Selagi Zhan diberikan beberapa pertolongan pertama, Yibo selalu mendampinginya. Raut wajahnya panik, tidak bisa berpikir dengan baik saat dia memberikan jawaban cepat pada dokter yang bertanya kerabat Zhan. Beberapa pertanyaan diajukan, tapi Yibo merasa bahwa dirinya sungguh bodoh sebab tidak ada satu pun kondisi yang dia tahu.

Tiba-tiba, Feiyu muncul di tengah mereka dengan napas yang naik turun. Pria itu terlihat habis berlari saat menuturkan permasalahan yang Zhan alami selama beberapa hari belakangan. “Sudah sekitar satu minggu dia mengeluh tidak memiliki nafsu makan yang baik, bahkan sempat mual-mual. Dia juga memaksa untuk tetap bekerja meskipun kepalanya nyeri. Saya sudah mencoba menghentikannya, tapi dia memaksa. Dan beberapa saat lalu, dia tiba-tiba pingsan.”

Telapak Yibo mengepal secara tidak sadar, membuat buku jarinya memutih. Emosinya mendadak meluap, ingin segera melayangkan tinju pada wajah Feiyu, namun tidak Yibo lakukan. Dia lebih memilih memperhatikan dokter yang mengangguk paham, lalu kembali melanjutkan tindakan dan menginstruksikan perawat untuk mengambil darah dari lengan Zhan.

“Kemungkinan besar, pasien kelelahan.” Dokter memberi penjelasan pada Feiyu, mengidahkan eksistensi dua pria lainnya yang berada di sana. “Kami akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk penunjang. Silakan selesaikan administrasi lebih dulu.”

Feiyu mengangguk, dia juga mengucapkan terima kasih sebelum dokter pamit undur diri. Pria Chen itu menatap Zhan yang masih terlelap dalam diam, lantas berbalik dan tatapnya bertemu dengan Yibo. Atas hal itu, Feiyu memberi salam hormat. Lalu berlalu begitu saja hingga membuat Yibo geram.

Redamancy ✧ YiZhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang