31

525 51 5
                                    

Feel free to ask for the typo(s) Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading

✧✧✧

Butuh waktu cukup lama bagi Yibo dan Zhan menunggu keluarga besar Xiao berkumpul. Mereka tidak lebih dari lima belas orang, namun karena tempat tinggal yang tidak berdekatan, sehingga memakan waktu satu jam dari waktu bibi menghubungi seluruhnya. Dan dengan kediaman bibi yang kecil, Yibo mengajak mereka untuk melakukan perjamuan di salah satu restoran.

Memilih The Roof sebagai tempat tujuan, Yibo menghubungi pemiliknya langsung. Meminta tolong untuk menyiapkan ruangan serta hidangan, bahkan tidak lupa mengucap maaf karena ini belum waktunya restoran mereka buka.

Melihat keluarga Xiao atau hanya bibi tertua yang memiliki gengsi setinggi langit dan rasa pamer yang begitu menggebu, Yibo dengan jelas ingin memamerkan diri dengan label ‘calon suami Xiao Zhan’. Dia terlalu geram melihat Zhan diperlakukan seenaknya, seolah bahwa pemuda itu tidak layak untuk mendapat kasih sayang yang sama. Yibo rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menghamburkan uangnya demi Xiao Zhan.

Belum lama mereka tiba di tempat ini, bibi sudah sibuk mengabadikan beberapa tempat yang menurutnya mahal dan bisa dipamerkan kepada khalayak. Sementara anggota keluarga lainnya menaruh segan pada Yibo yang berjalan lebih dulu dengan menggandeng Zhan.

“Apa ini tidak berlebihan? Terlalu mahal untuk sekadar berbincang meminta restu, ‘kan?”

Yibo tertawa ringan, mengayunkan telapak mereka yang saling menaut dengan riang. “Untuk memenuhi ego bibimu. Itu semakin memudahkan beliau memberi restu.”

Memang benar adanya. Begitu Zhan menoleh, wajah bibi Xiao sungguh cemerlang dan semringah. Beliau seakan habis memenangkan lotre yang bernilai miliaran yuan, sedang yang lain hanya berjalan sambil tersenyum bangga saat mereka tidak sengaja kontak mata.

Setelah nenek kakek Xiao Zhan meninggal, kedudukan tertua berada di tangan bibi. Sehingga anggota keluarga lainnya hanya menurut dan saling menghormati, paham betul bagaimana sifat dan tabiat wanita itu. Sudah benar mereka tidak tinggal dalam satu kediaman, dan sudah benar pula bagi Zhan untuk melepas diri sehingga bisa bertemu dengan orang sebaik Yibo.

Setibanya di dalam, mereka disambut dengan baik oleh manajer restoran. Menuturkan bahwa Shang Ibo, pemilik The Roof, tidak bisa datang untuk menyambut karena ini mendadak. Yibo menyadari, dia kembali mengucap maaf telah mengacaukan food preparation yang sedang dilakukan siang ini.

Chef Shang sudah berpesan, jadi kami tidak memiliki hak untuk menolak orang sepenting Anda.”

Yibo kembali tertawa, menepuk bahu pria muda itu dengan segan. “Terima kasih sudah memaklumi kami.”

Anything for you, Sir.”

Selepas berucap demikian, manajer The Roof yang bercabang di Chongqing mempersilakan mereka masuk ke salah satu ruang VIP besar. Meminta dengan sopan untuk menunggu sebelum hidangan disajikan secara bertahap. Dengan cepat, bibi menyerobot Zhan dan Yibo untuk duduk pada kursi paling ujung, mengambil tempat untuk memimpin.

Redamancy ✧ YiZhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang