27

605 96 9
                                    

Feel free to ask for the typo(s) Happy reading! ✧✧✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!
✧✧✧

Perlahan kelopak Xiao Zhan terbuka, dia terkejut dengan guncangan pelan pada tubuh. Pandangannya sedikit kabur, hal itu membuat kepala Zhan didera pusing yang tidak cukup lama sebelum mendapati eksistensi perawat yang tengah menatapnya.

“Bisa tolong bangunkan kekasih Anda?” Perawat itu berkata lembut, tersenyum kecil tanpa ada maksud menyinggung saat melirik tubuh Yibo yang masih terlelap di belakang Zhan. “Ini bed khusus pasien.”

Zhan berdeham canggung, “Maaf.” Katanya lirih. Tidak berniat membangunkan Yibo, meskipun pria itu akan membuka mata setelah ini. “Bapak?” Zhan memanggil dengan bisikan, merasa tidak enak pada perawat yang menunggu dengan sabar. “Bisa tolong bangun?” Ulang Zhan ketika Yibo hanya menggeliat terusik.

Bukannya membuka mata, Yibo semakin mengeratkan dekap. Pria itu juga mengusak kepalanya pada perpotongan leher Zhan seperti bayi. Telak mengabaikan panggilan berulang dari yang termuda.

Kembali menatap perawat, Zhan tersenyum canggung. “Maaf. Tapi, saya sudah mencoba.”

Perawat itu mengalah sekalipun rahangnya terlihat mengeras, “Tolong diingatkan jika sudah bangun.” Dia lalu meminta izin Zhan untuk melakukan injeksi, menyuntikkan nutrisi tambahan melalui selang infus yang masih menggantung di sisi bed. Sebelum mengucap pamit, sang perawat kembali memastikan keadaan Zhan. Baru meninggalkan ruang setelah memastikan semuanya baik-baik saja.

Merasa tidak enak hati dan jengkel dalam satu waktu, Zhan mengguncangkan tubuh Yibo sedikit keras. Memaksa dengan sangat pada yang tertua untuk lekas membuka mata. Tenaganya masih cukup kuat, berhasil membuat Yibo terbangun dengan rengekan yang menyebalkan dalam pendengaran Xiao Zhan.

“Sepuluh menit lagi.” Yibo menawar, kembali memejam mata yang masih terasa berat.

“Jangan tidur lagi!” Nada suara Zhan sedikit meninggi, tidak kalah merengek dari Yibo. “Nanti jika ada perawat Bapak akan dimarahi.”

Yibo mendengus ketika matanya terbuka paksa, “Siapa yang berani melakukannya.” Dia berkata tepat di belakang tengkuk Zhan, membuat yang termuda sontak menjauhkan kepala.

“Turun!” Geram Zhan kesal.

“Lima menit lagi.” Yibo mengulangi tawarannya, dia masih berusaha menyesuaikan kesadaran saat tiba-tiba Zhan mengaduh. Sontak dia terbangun, mengabaikan pusing dan memilih fokus pada yang termuda. “Apa yang sakit? Aku panggil dokter, ya?”

Kepala Zhan menggeleng. Wajahnya mendadak berubah semringah dengan tawa kecil yang mengudara.

“Apa yang kamu tertawakan?”

Melihat reaksi Yibo yang kalut, dia semakin tertawa. “Bapak lucu.” Akunya di tengah tawa, mengabaikan tatap tajam Yibo yang sudah terbentuk.

Don’t tease me, Xiao Zhan.”

Redamancy ✧ YiZhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang