Bab 11 Cemburunya seorang Leonsky Wijaya

69 11 9
                                    

Seorang lelaki melangkah dengan gagah membawa buket mawar dan sebuah boneka beruang mungil, mendekati Liana dan Bella yang hendak pergi ke kantin.

" Bunga untukmu, Liana," Ucap Kevin sambil tersenyum manis, memberikan bunga dan boneka di depan semua siswa yang terkejut melihatnya.

Liana terkejut, hanya diam memandang, kemudian menoleh ke Bella, lalu ke Kevin dengan ekspresi heran, bertanya-tanya mengapa Kevin memberinya bunga dan boneka padahal mereka tidak begitu akrab.

"Kenapa diam saja? Terima bunganya. Apakah kamu mau aku terus memegangnya seperti ini dan membuat semua orang semakin lama melihat kita?" Goda Kevin dengan senyum khasnya, sambil mengedipkan satu matanya.

Liana, yang kebingungan tidak tahu harus berbuat apa, hanya diam memaku dan menerima bunga serta boneka dari Kevin yang memaksa dirinya untuk menerima hadiah darinya.

Saat adegan itu sepasang mata elang menatap tajam ke arah mereka, Leon yang baru datang bersama teman temannya terkejut saat melihat keramaian menyorot kekasihnya yang tengah bersama kevin yang memegang sebuah boneka dan buket bunga di tangannya Leon yang melihat adegan itu wajahnya seketika memerah mengepalkan tangannya menatap tajam seakan ingin segera menerkam kevin saat itu.

"Tuh anak buat masalah apa lagi! " Ucap Kay melihat ke arah kevin memperhatikan situasi yang terjadi.

"Bukankah dia suka sama Tania, kok tiba-tiba suka Liana? Nggak masuk akal banget!" Kata Vero.

Devan menatap tajam ke arah Kevin dan Liana, hendak menghajar Kevin, tapi langkahnya terhenti saat Leon tiba-tiba berteriak dan langsung menyerang Kevin.

"Brengsek!" Teriak Leon sambil meninju wajah Kevin, menyebabkan kehebohan di antara para murid.

"Leon, stop!" Teriak Liana, berusaha melerai dan memeluk Leon agar berhenti.

Kevin hanya tertawa sambil mengusap bibirnya yang berdarah.

"Jangan pernah mendekati Liana lagi, atau kamu akan menerima konsekuensinya!" ancam Leon.

"Memangnya kamu siapa? Pacar Liana? Bukan kan? Fine, fine saja dong mau aku mendekati Liana atau tidak, itu bukan urusanmu!" Balas Kevin.

Leon hendak menyerang lagi, tapi dihentikan oleh Liana, lalu dia menarik Leon pergi dari situ karena situasinya sudah terlalu ramai.

Liana menarik Leon ke belakang sekolah dan mencoba menenangkannya. "Leon, stop! Sudahlah," ucap Liana sambil mengelus dada Leon, mencoba menenangkannya.

"Kamu ngapain sih sama dia?" Tanya Leon.

"Aku juga nggak tahu. Dia yang datang kepadaku dan memberiku hadiah. Aku nggak melakukan apa-apa, serius," Jelas Liana.

"Terus kenapa kamu masih pegang hadiahnya? Buang aja!" Sahut Leon sambil mengambil bunga dan boneka dari tangan Liana, lalu membuangnya ke tong sampah.

"Leon!"

"Apa? Kamu suka sama hadiah murahan itu? Aku bisa kasih kamu yang lebih besar! Bunga murah seperti itu, sok-sok-an ngasih ke kamu, dasar nggak modal!" Keluh Leon, kesal membayangkan kekasihnya diberi hadiah oleh cowok lain.

"Tapi kan itu hadiah, aku nggak enak, Leon!" Ucap Liana pasrah.

"Kamu bela dia? Aku bakal ganti hadiahnya. Palingan dia beli itu di toko pinggiran, udah kecil, jelek, murah lagi, dasar miskin!" Ejek Leon dengan nada jutek dan kesal.

"Iya, iya, buang aja hadiahnya. Maaf ya, lain kali aku nggak bakal terima lagi. Aku bakal tolak, oke? Jangan marah lagi," Ucap Liana dengan lembut kepada Leon.

Leon yang sedikit tenang kemudian memeluk Liana dengan erat, sambil terus merengek seperti anak kecil yang sedang cemburu.

"Apakah kamu suka cowok seperti itu?" Tanya Leon sambil memayunkan bibirnya seperti anak kecil.

Cold Guardian (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang