Balas Dendam

128 11 1
                                    

Yuuma Onii-sama membawa ku ke suatu tempat yang ternyata itu adalah tempat dimana para warga desa ini di evakuasi. Dia memerintahkan beberapa ninja yang menjaga tempat itu untuk membereskan mayat-mayat yang berada di depan rumah Haruki Onii-sama. Lalu kami pulang menuju kediaman klan Seiyo.

"Kau jangan memberi tau kejadian ini pada ayah atau kau akan merasakan hal yang sama seperti abang kesayangan mu itu," ancamnya padaku.

Aku tidak bisa berkata apapun. Setidaknya aku mengetahui fakta jika Yuuma Onii-sama juga menyukai Aina Ane-sama. Hanya saja, Yuuma Onii-sama yang sedari dulu emang membenci Haruki Onii-sama sebab disukai banyak orang yang membuatnya gelap mata dan rela melakukan apapun agar Haruki Onii-sama tidak mendapatkan kebahagiaan.

Aku merasa jika diriku harus membuat perhitungan atas apa yang telah dilakukan bajingan ini kepada Abang ku. Aku tidak rela dengan semua yang telah dihasilkannya dari memanipulasi banyak orang. Aku sangat bertekad untuk membalas semua perbuatannya selama ini.

***

Ketika tiba di kediaman Klan Seiyo, tubuh ku dibanting tepat di hadapan Ayah ku. Ayah terlihat sangat marah di sana, aku juga melihat ibu yang tampak khawatir.

"Hama, aku rasa ini berlebihan. Ken hanya mengunjungi Abangnya," ujar Ibu berusaha meredam amarah Ayah.

"Diam!"

Satu kata itu bisa membuat ibu bungkam seribu bahasa. Ibu pun dirangkul dan ditenangkan oleh Seina, Istriku.

"Bagaimana dengan Haruki, Yuuma?" tanya Ayah.

"Tadi dia memberontak, Ayah. Aku telah memerintahkan para ninja yang ku bawa untuk mengurusinya," jawab Yuuma Onii-sama dengan santai.

"Bagaimana dengan anak itu?" tanya Ayah pelan.

"Anak?" heran Yuuma Onii-sama.

Ternyata dia tidak sadar jika Haruna tidak ada di sana. Dia terlalu fokus menghancurkan kedua orang tua anak itu, tanpa memikirkannya.

"Iya, bagaimana Ranmaru? Maksudku Haruna, bagaimana keadaannya?" tanya Ibu dengan nada bergetar sebab ia sedang menangis.

Tidak bisa ku pungkiri jika Ibu sangat menyayangi cucunya dari Haruki Onii-sama. Saat mereka berada di sini, Ibu selalu bermain dengan Haruna membuat cucunya yang lain merasa iri. Bahkan Aina Ane-sama diperlakukan Ibu seperti anaknya sendiri walaupun perempuan itu sempat dia sebut sebagai perebut putranya.

Hal ini karena Haruki Onii-sama lah putra kesayangan ayah dan ibu. Haruki Onii-sama memiliki hati yang baik dan lembut, namun ia juga tegas terhadap sesuatu yang tak sesuai dengan kebenaran. Karena itu, Ayah sempat hendak memberikan tahta kepala klan selanjutnya kepada Abang ku itu.

Aku tak pernah merasa iri pada Haruki Onii-sama karena dia pantas untuk mendapatkan itu semua. Tetapi Yuuma Onii-sama merasa adiknya itu menyainginya. Aku selalu mendapatkan perlakuan buruk dari Yuuma Onii-sama juga karena terlalu dekat dengan Haruki Onii-sama. Sekarang dia sedang melakukan perbuatan buruk dan kejinya itu kepada ku dan kepada keluarga kecil Haruki Onii-sama.

Setelah mendengar nama Haruna, Yuuma Onii-sama hanya terdiam. Tidak berkutik sedikitpun.

"Kenapa kau diam? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya ayah bertubi-tubi.

"Ayah, dengarkan aku. Yuuma Onii-sama telah melakukan hal yang keji kepada keluarga kecil Haruki Onii-sama. Ayah harus tau, jika semua yang dibicarakan oleh pria busuk ini kepada Ayah itu dusta! Aku berani bersumpah jika dia telah memanfaatkan ayah untuk mencelakai Haruki Onii-sama dan Aina Ane-sama!" tegas ku sembari menunjuk ke arah Yuuma Onii-sama yang membuatnya naik pitam.

I Love You, Kakashi SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang