Mungkin bunga-bunga juga pada dasarnya ingin mati sebelum mekar. Manusia memangkasnya saat indah dan mau tak mau membuangnya saat kelopaknya mulai layu.
Mereka mungkin juga ingin memenggal mahkota mereka dengan belati. Membiarkannya berdarah-darah sendiri. Atau manusia saja yang sejatinya mencari pengganti. Harusnya dia yang mati, tapi tidak boleh, jadi dia mematikan yang lain yang bisa mati. Seperti bunga, kadang ada juga yang jenisnya bernama rasa.
Tapi kata Bumi, yang paling lama tinggal itu. Bilang, bahwa; kadang beberapa hal harus tetap ada tanpa dimengerti apa fungsinya meski sebelum-sebelumnya hanya bisa memperburuk keadaan saja.
Kalau dipikir-pikir, bagusnya memang hilang. Tapi nanti yang lain ikut hilang, kata Bumi. Yang lain itu banyak, dan manusia disuruh memikirkannya sendiri.
Bunga itu juga, sebetulnya susah kalau mau mati. Dia baru muncul saat sudah tinggi (biasanya) jadi kalau mencabut akarnya juga terlalu beresiko, jauh sekali. Dia mana sampai.
—
END
May, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanduk Kecil di Atas Kepala Kita
Ficção AdolescenteAbin kena kutukan. Tapi hingga kini, tak jua obatnya ditemukan. Lalu saat dia bertanya dengan siapa saja yang dianggap kawan, mereka justru tanpa rasa menertawakan dan menganggap dirinya hanya berlebihan. Saat bertanya pada lawan, mereka terbahak ke...