Bricia 21🔮

42.1K 3.3K 314
                                    

H̤̮a̤̮p̤̮p̤̮y̤̮ R̤̮e̤̮a̤̮d̤̮i̤̮n̤̮g̤̮!̤̮

●○●○●○●○











Di sebuah rumah mewah bergaya minimalis tampak lampu yang masih menyala dari jendela lantai atas si pemilik kamar, menyelam masuk lebih dalam terlihat gadis cantik dengan kaos biru dan celana hotpantsnya tengah duduk dimeja belajar, ia sibuk menuliskan kata di sebuah buku.

"Bricia dan Romero terlibat keributan disekolah, dimana Bricia tanpa alasan yang jelas telah memaki-maki Romero didepan semua murid Anta, beritanya menyebar luas, kemungkinan pria itu menyangka Bricia tengah datang bulan hingga emosinya tak dapat terkontrol. Tak lama mereka kembali berbaikan bahkan Romero memutuskan masuk eskul yang sama dengan gadisnya," gumaman bernada lirih itu ia tulis diatas buku, maniknya begitu fokus sesekali membenarkan kacamata yang melorot.

Setelahnya gadis itu menegakan kembali tubuhnya menyimpan pena berbulu diatas meja, ia merenggangkan otot tangan dan lehernya seraya meraih secangkir kopi yang ia seduh agar matanya tak cepat mengantuk.

"Akhirnya rangkuman chapter Bricia sama Romero disini selesai, kalian harus happy ending," katanya tersenyum menatap tulisannya sendiri, perlahan senyum itu berubah jadi senyum tipis dengan sorot mata sendu, "Maafin gue, gue benar-benar nyesel udah ngorbanin kalian cuman demi tokoh utama, sekarang gue harus masuk kesini dan nulis ulang tiap adegan kalian supaya berakhir happy ending."

Digigitnya jari jempol sebelum beralih menggosok pelipisnya antara resah dan takut, "Gue mau pulang, gue nyesel udah buat cerita itu."

Ditutupnya sampul buku bergambar bunga Lavender itu dengan helaan nafas pelan, ia beranjak mendekati jendela menyibak gorden putihnya untuk menatap bintang yang tertutupi awan gelap malam ini, "Semuanya ada di tangan lo Bricia, cuman lo yang bisa hentiin kegilaan Romero, gue berharap semoga semua alur yang gue tulis dulu gak semuanya terjadi disini."

Benaknya melayang pada kejadian dulu yang mana membuat jiwanya tiba-tiba berada disini dengan nama ... Clarys Gracia.

"Kakak Qila ya? author cerita yang judulnya Obsession itu," sapa beberapa anak remaja berpakaian sekolah SMA menepuk pundak Qila yang tengah melihat-lihat beberapa bukunya di toko buku.

"Iya, kalian udah baca?" tanya Qila tersenyum kala mendapat anggukan dari keempatnya, "Gimana-gimana? seru gak? tanggapan kalian gimana?"

"Ceritanya bagus banget Ka, sesuai karena aku penggemar happy ending buat Arthur sama Aira."

"Bener banget, Kakak mau nerbitin yang sekuelnya gak? gasabar pengen beli juga," melihat ke antusias an mereka membuat Qila senang sembari mengusap rambut salah satunya.

"Iya nanti Kakak usahain soalnya naskahnya lagi direvisi dulu, kalau begitu Kakak duluan ya," pamit Qila meninggalkan tempat tersebut, diluar toko dirinya berjingkrak senang, "Aaaa! gue seneng banget berasa kaya idol yang disapa orang-orang! pokoknya gue harus selesaiin season kedua nya, ini harus kabarin Vira."

Sembari berjalan di trotoar Qila meraih ponsel dari tas selempang nya untuk menghubungi sang sahabat, "Halo Vir, lo tau gak?! cerita gue banyak yang suka! bahkan ya lo gak bakal percaya ada yang ngenalin gue sebagai author cerita itu! mereka bahkan minta sekuelnya buat dinovelin dong!"

Langkah bersepatu snickers putihnya berhenti di zebra cros menunggu lampu berubah hijau karena siang ini sangat padat oleh mobil yang lewat, "Ahk! lo ngapain sih ngungkit-ngungkit terus Bricia, dia itu cuman figuran gak penting yang emang harusnya gue hilangin, dia cuman pemanis doang buat masa lalu Romero, gue tau gue tau ko. Entahlah tiba-tiba aja ide gue buat selipin Romero di akhir cerita gak kepikiran, yang penting kan Aira sama Arthur udah happy ending."

Bricia's world (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang