Bricia 35🔮

21.1K 1.8K 167
                                    

H̤̮a̤̮p̤̮p̤̮y̤̮ R̤̮e̤̮a̤̮d̤̮i̤̮n̤̮g̤̮!̤̮

●○●○●○●○















Entah ada hal apa yang ingin ditunjukan Romero, pria itu membawanya pergi dari pesta yang berubah kacau tanpa membuat Bricia melihat apa yang terjadi selanjutnya antara Aira dan Arthur.

"Rome jangan lari-lari nanti kaki gue keseleo!" kesal Bricia kala Romero menarik tangannya berlari menuju dermaga yang menampilkan laut tenang juga terang oleh lampu-lampu, pria itu berhenti dan berdiri didepan Bricia yang sudah menekuk wajahnya, "Ngapain kita ke tempat ini? Lo mau liatin kapal-kapal?"

Romero malah mengulas senyum dengan dada masih naik turun mengambil nafas, "Rome mau ngajak Cia jalan-jalan aja disekitar sini, tempatnya enak ko gaada kapal yang mangkal."

"Tapi--Akh?! Turunin gue!" pekik Bricia kala Romero mengangkat tubuhnya.

"Cia diam aja biar gak pegel," jawabnya santai, Bricia mengalungkan tangannya keleher pria itu, "Kita bakal habisin waktu malam ini disini sebentar aja."

"Terserah lo tapi awas aja kalau gue kenapa-napa," ketus Bricia diangguki Romero masih dengan senyum mengembang nya, "Lo senyum-senyum terus dari tadi, eh. Gue baru sadar tempatnya enak banget, lautnya juga tenang gak ada ombak besar."

Tepat setelah sampai diujung dermaga tersebut Romero menurunkan kaki telanjang Bricia, "Pake sepatu Rome biar kaki Cia gak lecet," katanya melepas sepatu berjongkok memakaikan dikaki gadis itu.

"Terus lo? Masa gue yang pake lihat kegedean ini," kekehan Romero terdengar melihat wajah cemberut Bricia yang mengangkat sebelah kakinya memamerkan pada Romero yang sudah berdiri lagi.

"Rome kan cowok jadi ini uda biasa yang penting Cia gak kenapa-napa, Cia," panggilan Romero membuat Bricia mendonggakan kepala, pria itu tiba-tiba membuka ponselnya menyalakan sebuah lagu lalu menyodorkan telapak tangannya, "Come dance tonight with me."

Alis Bricia naik menatap telapak tangan tersebut, telinganya menikmati alunan lagu berjudul Perfect tersebut lalu perlahan menerima uluran tangan Romero, "So romantis lo diajarin siapa kaya gini hm?"

"Rome ini emang tipe cowok yang romantis asal Cia tau aja," senyum keduanya tersungging satu sama lain.

"Jangan-jangan lo juga giniin banyak cewek iya kan?" Romero dengan cepat menggeleng bahkan ekspresi wajahnya terlihat suram.

"Rome gaakan lakuin itu, Rome cuman begini ke Cia doang!"

Bricia terkekeh, "Iya-iya gue percaya, gue cuman bercanda ko mana mungkin lo ada waktu sama cewek lain kalau hari-hari lo cuman nempel kaya prangko ke gue."

"Nah itu Cia tau!"

Kaki bersepatu kebesaran Bricia mengikuti gerak dansa Romero, tawa kecil Bricia menguar kala pria itu mengangkat pinggangnya memutar tubuh Bricia dengan Romero yang mendonggak melihat keindahan wajah cantik yang tersinari cahaya bulan itu.

"Darling you look perfect tonight," bisik Romero menyanyikan bait terakhir lagu itu tepat di telinga Bricia yang kini sudah menimbulkan semburat merah.

Keduanya menikmati malam bersama bahkan dengan nyaman Bricia menyandarkan wajahnya didada bidang Romero sembari terus menggerakan tubuhnya pelan mengikuti irama lagu, Romero memutar tubuh Bricia lalu memeluk nya dari belakang.

"Cia makasih karena Cia hidup yang Rome jalanin gak sia-sia, kalau suatu saat nanti Rome bawa Cia kesini lagi Cia mau?" Bricia menolehkan wajahnya dari bahu mengusap rahang tegas Romero.

Bricia's world (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang