Arthur melirik Kevin yang tengah memilih beberapa buku di rak perpustakaan, pria itu sengaja mendatanginya untuk menanyakan hal ini lebih detail dan beruntungnya perpustakaan tampak sepi.
"Iya, gak ada yang perlu gue sembunyiin lagi dari lo. Kalau aja gue gak dapet petunjuk dari mimpi yang selalu datang itu gue gaakan tau nasib tragis semua pemeran disini dan cuman tau ending bahagia yang didapat Arthur sama Aira sesuai dalam novel, disana gue bisa lihat gambaran sadisnya Romero yang ngebantai habis keluarga Kevin."
Pria itu mencengkram kedua sisi buku yang dipegangnya sekarang, Kevin menghembuskan nafas lewat bibirnya dengan kepala mendonggak, "Gak sampai disana dia juga bunuh Kevin pake lima senjata berbeda sampai akhirnya dia tewas ditengah tamannya yang luas malam itu."
Arthur tertegun sejenak, "Gue kira dia cuman bunuh peran Arthur sama Aira ternyata dia juga bunuh Kevin yang cuman tokoh figuran, gue rasa semua pembunuhan yang dilakukan Romero itu karena dia kecewa Aira gak milih dia, buktinya setelah dia bunuh Bricia dia juga bunuh semua pemeran secara bertahap."
Kevin berjalan dan duduk didepan Arthur menyimpan buku pilihannya diatas meja, "Gue juga mikir begitu, secara dalam novelnya dia digambarin bucin banget ke Aira dan semua tingkah manisnya ke Bricia cuman topeng supaya dia bisa deket sama Aira temannya, gue rasa sikap dia sekarang ke Bricia juga cuman akal-akalan sebelum akhirnya dia bisa bunuh gadis itu, seandainya motor gue gak disabotase gue gaakan terdampar di cerita terkutuk ini."
"Lo ngerasain gak kalau novel itu nyari tumbal jiwa orang-orang yang baca ceritanya? meski dulu gue cuman baca setengah dari akhiran cerita milik adek cewek gue, raga gue mati karena jatuh dari tangga dan bangun-bangun gue ada ditubuh protagonis bodoh ini," Arthur memukul sekali meja dengan decakan kesal, "Apa rencana lo?"
"Gue mau bongkar semua rahasia Romero, kalau sampai detik ini dia gak memperlihatkan ketertarikannya sama Aira gue bisa pake Bricia," ungkap Kevin membuat Arthur menaikan sebelah alisnya.
"Maksud lo?"
"Gue bakal buat rencana nyulik Bricia buat lihat reaksi Romero, didepannya gue bakal pura-pura bunuh Bricia dan saat Romero mulai mengeluarkan sifat aslinya didepan semua orang termasuk Bricia sendiri, mereka bakal tau siapa pria iblis itu."
Kevin melirik kebelakang pintu masuk dimana murid-murid lain mulai berdatangan, "Lo bayangin gimana reaksi orang-orang itu, dengan dukungan mereka Romero bisa gue singkirin dari cerita ini dan Bricia gaakan bernasib buruk kedepannya nanti."
"Jadi lo mau bunuh Romero?" tanya Arthur menatap tak yakin akan keputusan Kevin.
"Iya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
