8.

222 56 1
                                    


"Impian ku sederhana !
Mampu mencintai mu! Dan di cintai oleh mu, Sampai kita lupa, bagaiman cara nya untuk berpisah. "

-Fahrizal Al-Ghifari -
𖥸 Hembusan angin malam 𖥸

Naluri berkata sesuai kata takdir. Mata lemah tidak ingin memandang siapa yang sedang ada di samping nya. Tapi tidak ada arah untuk berpaling. Diam dalam rasa yang sedang membara. Tersenyum manis ke arah nya. Menatap setiap inci wajah tampan itu.

Dia terlihat begitu tenang dalam tidurnya. Tampak mimpi indah sedang datang menghibur jiwa yang sedih. Mengajaknya untuk bahagia kembali.

"Hidung nya manjung!. " lirih cahaya yang kini menghadapkan badannya ke arah ustadz fahri yang sudah tertidur lelap. Menyentuh lembut hidung pria itu. Memandangi nya dengan jarak yang dekat.

"Bibir nya seksi!. " tangan cahaya beralih ke arah bibir ustadz fahri. Menyentuhnya ringan. Entah apa yang sedang merasuki tubuhnya malam itu. Mungkin kepalanya terbentur keras terkena air hujan. Membuat akal nya hilang seperti sekarang.

"Kau sangat tampan!. " lirih nya. Menatap manis ke arah ustadz fahri dengan senyuman.
"Wajah mu bersih!. "
"Bahkan kau telah membuatku jatuh ke dalam pelukan cinta mu!. " mulut cahaya terus berbisik. Beriring tangan nya yang menyentuh lembut pipi  ustadz fahri.

"I love you!. " ucap cahaya yang terakhir kali. Dia mengangkat kepalanya. Mencium ringan bibir ustadz fahri yang tertidur lelap.

Menarik tubuhnya kembali ke tempat. Kerena dia ingin tidur. Tapi malah terbanting ke atas ustadz fahri.karena tarikan suaminya.

Matanya membulat dengan besar. Menahan  rasa malu yang sedang menyelimuti wajah polos nya. Dia malu karena ustadz fahri mungkin mendengarkan semua ucapan dan perbuatan nya.

"Kenapa gugup gitu?. " tanya ustadz fahri tenang. Memeluk utuh tubuh cahaya yang  ada di atas dada bidang nya. Membuat cahaya menggeleng cepat kepalanya. Menatap ke arah suaminya.

"Coba lakukan lagi seperti tadi!. " rayu ustadz fahri. Sambil mengeratkan pelukan nya, karena cahaya yang berusaha lepas.
"Ngga!. " jawab cahaya singkat. Berusaha terus berusaha untuk terlepas. Tapi nihil, tubuh kekar ustadz fahri mana bisa ia lawan.

"Aku ingin merasa kan nya lagi. Mendapatkan pujian, ciuman dan ungkapan!. " ucapan ustadz fahri membuat cahaya memejamkan matanya.

Melihat itu, ustadz fahri tersenyum manis. Membalikkan posisi badan nya.Menjadikana tubuh tegap nya di atas tubuh kecil gadis cantik miliknya.
Mencium bibir cahaya, tanpa meminta izin terlebih dahulu. Membuat cahaya bergerak untuk melepaskan dirinya. Tapi hasilnya tetap tidak bisa.

"I love you to!. " jawab ustadz fahri singkat dan setelah itu ia kembali mencium ganas bibir cahaya. Membuat cahaya kini terbiasa dengan bibir seksi suaminya.

▶️

"Allahu akbar Allahu akbar!. " suara azan dengan irama Kurdi, terdengar dari layar ponsel itu. Membuat ustadz fahri perlahan membuka mata nya. Dia tau panggilan itu, dia tidak pernah lupa dengan nya bahkan mengabaikan nya.

Membuka matanya pelan. Menatap tubuhnya yang sedang di peluk erat oleh cahaya. Lalu tersenyum. Menarik tangan nya perlahan agar tidak membangunkan cahaya terlebih dulu. Mematikan suara azan sembari menekan stop di bawah pengingat.

Cahaya Al-Ghifari [Nikah Tapi Mondok] [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang