27.

131 27 0
                                    

  
اِن لَمْ تُحْسِنْ ظَنـَّكَ بِهِ لاَجْلِ حُسنِ وَصْفِهِ فَحَسِّنْ ظَنـَّكَ بهِ لِوُجوُدِ مُعَامَلتِهِ مَعَكَ فَهَلْ عَوَّدَكَ الاَّ حَسَناً اَسدىَ اِليكَ الاَّ مَنَناً

"Jika engkau tidak bisa berbaik sangka [husnud-dhon] terhadap Alloh Ta'ala karena sifat-sifat Alloh yang baik itu, berbaik sangkalah kepada Alloh karena karunia pemberian-Nya kepadamu. Tidakkah selalu ia memberi nikmat dan karunia-Nya kepadamu?"

_ibnu ataillah-

Dua hari berlalu, dan kini keadaan nya sudah mulai membaik, cahaya sudah memaafkan najwa dengan tulus dan najwa berjanji tidak akan pernah mengulangi nya kembali.

Yang namun, siapa sangka ketika usai dari satu masalah, masalah lain pun tiba untuk mengembara, bisakah ini dinamakan mengembara satau galaxy masalah, ujian dan cobaan?

Cahaya terjaga dari tidur nya sebelum sampai nya waktu untuk alarm nya berbunyi, rasa mual kini menyelimuti tubuh nya yang terasa lemah, membuat gadis itu langsung bangun dari tidur nya, berlari ke arah kamar mandi dengan tangan yang memegang erat perut nya.

Gadis itu muntah berkali-kali bahkan begitu banyak,mengeluarkan semua isi perut nya, yang namun ia tidak mengetahui asal dari semua yang dia alami, cahaya hanya pasrah dengan tubuh nya yang terkapar lemah.

Dan tidak jauh selang dari itu, suara azan subuh berkumandang, membuat cahaya langsung mengambil air wudhu nya untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah di mesjid baitul wali.

Walaupun rasa pusing, lemah menyelimuti tubuh kecil nya, dia tetap kuat untuk itu, membuat diri nya terlepas dari segala beban setelah usai mengerjakan shalat subuh.

Suasana hening sejenak, ketika para jamaah sedang sibuk membacakan tahyat akhir sembahyang subuh, dan setelah itu suasana kembali bergairah dengan suara zikir yang berkumandang menggema, dan ustadz faqih lah yang memimpin nya.

Cahaya tersenyum, ketika suara zikir itu menenangkan hati nya yang seketika gelisah, merasakan tubuhnya yang begitu lemah tanpa energi.dan tampak dari para jamaah subuh itu, ustadz fahri yang tidak kelihatan sama sekali, padahal yang menjadi jadwal imam subuh adalah dirinya.

"Biarpun aku sakit, aku akan tetap bertahan di pesantren ini!" gumam nya di sela sela ia mengucapkan  zikir, menatap sekilas ke arah wajah umi dengan mata yang terpejam tapi mulut nya masih bergerak melantunkan zikir dengan fasih.

Usai shalat subuh berjamaah, seperti biasanya para santri akan sibuk dengan aktifitas kelas masing masing, mulai dari tanjizi hingga guru senior.

"Bismillahirrahmanirrahim!" ucap ustadz reza memulai kelas nya di dalam mesjid dengan anak didiknya cahaya dan 29 santri wati lain nya.

{ يا أَيُّهَا الناس } من أهل مكة { اتقوا رَبَّكُمُ } أي عقابه بأن تطيعوه { الذى خَلَقَكُمْ مّن نَّفْسٍ واحدة } آدم { وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا } حواء بالمد من ضلع من أضلاعه اليسرى { وَبَثَّ } فَرَّقَ وَنَشرَ { مِنْهُمَا } من آدم وحوّاء { رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً } كثيرة { واتقوا الله الذى تَسَاءَلُونَ } فيه إدغام التاء في الأصل في السين ، وفي قراءة بالتخفيف بحذفها أي تتساءلون { بِهِ } فيما بينكم حيث يقول بعضكم لبعض ( أسألك بالله ) و ( أنشدك بالله ) { وَ } اتقوا { الأرحام } أن تقطعّوها ، وفي قراءة بالجرّ عطفا على الضمير في «به» ، وكانوا يتناشدون بالرحم { إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً } حافظاً لأعمالكم فيجازيكم بها أي لم يزل متصفا بذلك. ونزل في يتيم طلب من وليه ماله فمنعه

Cahaya Al-Ghifari [Nikah Tapi Mondok] [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang