02

1.8K 190 19
                                    

PERHATIAN WAHAI PARA PEMBACA YANG SANGAT DICINTAI, SANGAT SAYA SAYANGI WALAUPUN KITA TIDAK KENAL!

PART INI TERDAPAT BANYAK KATA-KATA KASAR, WALAUPUN SAYA TAU (Sok tau sih) KALIAN PASTI SUDAH TERBIASA DENGAN KATA-KATA KASAR

YA, SEKIAN, JANGAN LUPA FOLLOW!

"Bentar, tadi dia bilang Little Space nya bakalan kambuh kalau ada kekerasan fisik? Lah! Tadi Malik geplak pala gua cok!" Teriaknya frustasi.

Line masih berada di dalam kamarnya, sehabis bangun tadi, ia langsung mandi lalu duduk di tepi ranjang.

"Tolol!"

"Anjing! Lo ngatain gue tolol hah!?" Ujarnya kesal.

"Ya, lo sih ah! Little Space gua bakalan kambuh kalau ada kekerasan fisik!"

"Pala digeplak kan kekerasan fisik!? Gimana seh anjeng!"

"Lo pikun atau begimane!? Gue udah bilang kekerasan fisiknya nyangkut sama masa lalu gue! Digeplak pala tuh kecil cuman!"

Sabar bang, jan ngegas.

"Bilang dong anjeng!" Teriaknya kesal.

"Eh, bentar, lo bukannya gak suka sama kata-kata kasar ya? Kok lo bilang gue tolol tadi bangsat!?" Tanyanya dengan nada kesal.

"Suka-suka Line!" Ketusnya.

"Anjir nih orang! Hilang citra lo entar mampus lo!"

"Biarin."

Setelah itu hanya kesunyian yang menemani mereka. Line masih penasaran dengan masa lalu nih orang, apakah begitu parah sampai-sampai cuman bisa dikasih kalau ada yang bersangkutan dengan masa lalunya?

"Line."

"Hm?"

"Sorry gue nyinggung hati lo, tapi kalau misalnya gue ketemu bokap lo, gue bakal dapet jawaban nggak tentang masa lalu lo?"

"J-jangan ketemu sama bokap ataupun nyokap gue." Ujarnya dengan nada bergetar.

"Kenapa? Dengan gitu kan gue bisa dapet masa lalu lo." Tanyanya penasaran.

"Kenapa lo pengen banget tau masa lalu gue? Gue bukan orang sepenting itu."

"Gue juga gak tau kenapa pengen tau masa lalu lo, gue cuman ngerasa kalau ada yang gak beres dengan masa lalu lo." Ujarnya dengan nada pelan.

"Kepingan masa lalu gue bakalan dateng dengan sendirinya, jangan lo cari."

"Kenapa lo segitunya nyembunyiin masa lalu lo dari gue?" Tanyanya dengan alis yang dikerutkan.

"Karena gue ngerasa, lo gak akan kuat buat ngeliat masa lalu gue." Lirihnya, terdapat kesedihan di dalam nada bicaranya.

"Lo jangan terlalu ngeremehin orang. Huh, oke kalau lo belum mau ngasih kepingannya, gue bakalan cari sendiri. Oh ya, ini gimana maksudnya raga lo ini? Berarti 1 raga 2 jiwa? Kayak apa namanya? Alert Ego?"

"Alter Ego, Ris."

"Nah, iya, jadi kayak gitu?"

"Gak, ini bukan raga gue lagi, ini raga lo, gue masih ada dalam raga ini karena pengen nengok adek gue bahagia."

"Kalau lo pengen nengok adek lo bahagia, lo harus ambil alih ni raga!"

"Gak! Udah berapa kali gue bilang?" Ujarnya dengan nada bergetar.

EldestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang