BAGIAN 8. JUMPSCARE!!

19 3 0
                                    

🔆


Dalam redup nya lampu kiara membuka matanya yang terasa berat, sepertinya terjadi pemadaman listrik sehingga mengakibatkan semuanya terlihat remang-remang. Hanya ada satu buah senter pada meja kecil yang beberapa hari lalu kiara dan zhora beli.

Kiara mengedip-kedipkan matanya mencoba beradaptasi pada ruangan yang terasa gelap itu. Entah pergi kemana zhora, sampai batang hidungnya tak terlihat dari pandangan kiara yang masih setengah sadar itu.

Kiara terbangun lalu menggerakkan tubuhnya menuju pintu hanya sekedar untuk melihat bagaimana keadaan diluar sana. Dan bisa dipastikan bahwa gelap dan sunyi terasa sangat mendominasi keadaan saat ini.

"Kamu ngapain ngintip gitu?" Jantung kiara mendadak berpacu kencang saat mendengar suara lirih yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Kiara menolehkan kepalanya perlahan sedikit berhati-hati kearah sumber suara. Betapa jantungan nya kiara menatap wajah putih bercahaya dengan rambut berantakan menatapnya tajam. Sosok tinggi jakung itu berdiri tepat dibelakang kiara membuat kiara reflek mengumpat keras.

"ANJ*NG, GOBL*K!!...astaga kak gin ngagetin!" Suara kiara sampai terdengar bergetar menatap gin yang tengah memegangi senter dari ponselnya yang diposisikan dibawah wajahnya dan menghadap keatas, itu membuat hanya wajahnya saja yang tersinari cahaya dan membuatnya terlihat seperti penampakan setan di film yang beberapa hari lalu ia tonton bersama zhora.

Gin yang niatnya hanya menegur kiara pun juga ikut terkejut melihat kiara yang berteriak dan mengumpat secara nyaring dihadapan nya. Bahkan gin sampai membuka mulutnya syok saat mendengar kiara ternyata bisa berkata kasar seperti tadi.

Dada kiara naik turun mengambil oksigen dengan tak teratur akibat rasa kagetnya yang saat ini membuat lututnya lemas seperti tak bertulang. Dan sudah dipastikan teriakan kiara di dini hari itu membuat zhora yang awalnya di kamar mandi tengah BAB itupun tergopoh keluar kamar mandi untuk melihat apa yang terjadi.

Sedangkan rion yang kebetulan tengah memegang kantong kresek berisi lilin baru pulang dari warung itu tampak berlari menghampiri dua manusia berbeda jenis yang tengah saling diam sama-sama syok dengan apa yang mendadak terjadi.

"Ada apa ini weh?" Zhora tampak terengah karena berlari menghampiri kiara dan juga gin. Dirinya terlihat bingung karena saat ini ia tidak dapat melihat raut wajah kiara yang tengah keringat dingin itu. Zhora hanya bisa melihat wajah gin yang kebingungan dibalik senter yang menyinari wajahnya.

"Aya naon ini teh?" Suara Rion memecah suasana antara mereka bertiga yang saling diam dan tatap-menatap dibalik remang nya cahaya dari ponsel gin yang cahayanya terpancar kesembarang arah,karena tangan gin yang mengarahkan nya ngasal.

"Gapapa kak, cuma salah faham aja tadi soalnya kak gin gaada angin gaada ujan muncul di belakang ku. Makanya tadi agak kelepasan mengumpat." Kiara menjelaskan nya setelah beberapa saat gin maupun kiara terdiam. Gin juga terlihat mengangguk cepat mengiyakan apa yang tadi dijelaskan oleh kiara.

Dan itu membuat Zhora tampak menurunkan pundaknya bernafas lega, dikiranya tadi kiara kenapa-napa karena zhora benar-benar lupa untuk mengunci pintu kosan-nya dari luar. Dan itu membuat arion meninju pelan bahu gin yang juga ikut meringis canggung, bikin panik anak orang aja gelap-gelap begini.

"Syukur deh kalo gaada apa-apa, ku kira tadi teh kenapa, bikin jantungan aja kamu gin!" Ucap rion sambil menatap gin dibalik kegelapan yang ada. Senter milik gin dimatikan oleh nya membuat hanya tersisa senter milik arion lah kini yang menyalah mengarah ke lantai.


******


Dan setelah sedikit drama tadi disini-lah mereka arion,kiara,gin,harris,zhora bahkan souta, tengah menikmati secangkir teh hangat buatan harris yang entah kenapa terasa nikmat jika dipadukan dengan suasana malam yang sunyi dan gelap. Hanya ada cahaya bulan yang nampak dari teras di tempat yang tengah mereka tempati itu.

Dua Sisi DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang