BAGIAN 9.LARI MARATON MENGITARI BUMI

14 3 0
                                    


🔆


Hari demi hari tampak berjalan mengikuti alurnya. setelah kejadian lampu mati beberapa hari yang lalu, kiara memutuskan untuk menyudahi mendiami gin dan kembali bersikap seperti biasa. Bahkan mungkin kiara terlihat lebih dekat lagi dengan gin.

Hari ini kiara dijadwalkan sift malam dan harus menggabut sendirian di pagi hari karena zhora masuk sift pagi. Ini pertama kalinya kiara berbeda sift dengan zhora saat bekerja, dan ternyata ia merasa kesepian juga bila harus dikosan sendirian begini.

Matanya terus melirik jam yang terasa lama tak kunjung berputar. Dan yang bisa kiara lakukan sekarang adalah lontang-lantung sambil rebahan meng-scroll media sosial yang terasa membosankan menurutnya.

Apa yang harus ia lakukan lagi selain rebahan dan scroll medsos? Bahkan ia tadi sampai sekalian mencuci baju milik zhora sangking gabutnya. Nanti kiara pasti akan meminta imbalan dengan paksa karena ia dengan sadar tanpa dipaksa telah mencucikan baju milik zhora :)

"Permisi go-food!" Terdengar suara laki-laki  disertai ketukan pintu, membuat kiara yang tengah rebahan segera membenahi bajunya yang sedikit terbuka karena gaya rebahan kiara yang brutal.  Kiara bersemangat karena akhirnya sampai juga makanan yang beberapa menit lalu ia pesan.

Ya sesekali lah kiara memanjakan perutnya itu dengan makanan siap saji yang jika dilihat dari yang kiara pesan sepertinya lebih banyak micinnya dan jelas kurang sehat. Kiara menerima sebungkus seblak dan makaroni telur yang didapat dari abang gojek yang terlihat masih muda itu.

Kiara tersenyum sambil mengucapkan terimakasih sebelum menutup kembali pintu kosan-nya. Rasanya sangat tak sabar untuk segera melahap makanan yang sudah lama tidak kiara makan lagi itu.

Tapi baru saja kiara ingin duduk membuka bungkus seblak seusai mengambil sendok miliknya, ketukan pintu kembali terdengar  membuat kiara harus berputar balik kembali kepintu awal. Dan membuat kiara jadi sedikit menggerutu saat berjalan balik kearah pintu.

"Hai, ehehe!" Sedikit terkejut kiara karena menatap gin yang tengah menyapanya sambil tersenyum canggung. Entahlah mungkin ia merasa sedikit tak enak karena mengganggu kiara yang sebenarnya mau makan itu. Gin pasti mengetahuinya karena saat membukakan pintu fokus gin langsung tertuju pada sendok kayu yang ada di genggaman kiara.

"Kak gin, kenapa kak?" Kiara tampak menormalkan wajah terkejutnya dan juga jantungnya yang terasa berdegup lebih kencang itu, tolong kerja samanya jantung-nim.

"Gapapa sih, cuma cari temen aja soalnya gabut!" Jawab gin dengan jujur, karena secara kebetulan gin juga mendapat shift malam hari ini. Dan di kost sama sekali tak ada orang karena rion maupun harris sibuk bekerja, sedangkan souta jam segini ia sudah pasti masih sekolah.

Ya, souta adalah anak SMA nyasar yang entah bagaimana ceritanya bisa berada satu kos dengan para mas-mas yang kelakuan nya sebelas dua belas dengan bapak-bapak. Apalagi arion dan gin yang selalu nyambung kalau masalah jokes receh ala bapak-bapak.

"Ohh, mau seblak gak? Kalo mau aku ada, baru aja beli." Kiara berucap sambil mempersilahkan gin untuk masuk kedalam, pintu kosan ia biarkan terbuka agar tidak terjadi salah faham jikalau ada orang lain yang tak sengaja melewati lorong arah kamar kos milik kiara.

Kiara memberikan sebuah mangkok dengan seblak didalam nya setelah tadi kiara membaginya menjadi dua. Dan dengan senang hati gin pun menerimanya dan dimakan dengan nikmat.

Keduanya saling terdiam sambil menatap layar ponsel kiara yang menayangkan podcast bertema komedi, membuat gin maupun kiara sesekali terkekeh saat videonya memparodikan adegan lucu. Mereka berdua tampak menikmati suasana yang ada, sampai-sampai gin yang merasa kekenyangan reflek merebahkan tubuhnya pada lantai kamar kosan milik kiara, berasa kosan milik sendiri ya bang?

Dua Sisi DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang