BAGIAN 4. MENJADI AYAM GEPREK

30 3 0
                                    



   🔆

   Hembusan angin malam semakin kencang menerpa kulit sensitif kiara, matanya terus mengamati tempat apa ini sebenarnya. Beberapa menit lalu gin izin ke toilet, meninggalkan kiara sendiri di tempat sejenis studio yang memperlihatkan beberapa alat musik juga beberapa bantal besar untuk duduk lesehan.

    Kiara duduk diantaranya, mengamati beberapa gitar, drum, dan apalah itu kiara tidak terlalu faham dengan alat musik. Matanya terfokus pada jam dinding yang menunjukkan pukul 07:30 dan ia yakin zhora disana pasti akan meledak-ledak saat ia tau kalau kiara tidak langsung pulang kerumah.

   Suara derap kaki terdengar cukup gaduh dari balik ruangan membuat kiara yang tengah duduk sambil memainkan ponselnya sedikit panik. Pintu terbuka dengan brutal menciptakan suara bantingan pintu yang membuat kiara kaget  sampai terlompat dari tempat duduk nya.

   "Lah ini kan yang tadi pagi di depan kamar mandi kan?" Laki laki dengan tipe suara berisik terlihat heboh melihat kiara yang tengah duduk kebingungan sedikit takut, sedangkan laki laki lainnya tampak memandangi kiara dengan tatapan yang bingung mencari penjelasan.

    "Waduh, sorry guys ini gue yang bawa kok tenang aja!" Gin bersuara setelah muncul dibalik pintu kecil yang ada di studio itu. Mimik wajahnya terlihat cengengesan melihat wajah teman-teman nya yang panik karena ada gadis asing masuk kedalam studio mereka.

    "Si*lan lu gin, gue kira siapa yang bawa orang random kesini!"pria dengan suara deep berucap menatap gin dengan tatapan sinis. Sedangkan souta menjadi semakin heboh karena tau bahwa gin yang membawa kiara kesini.

    Kiara tampak tidak nyaman melihat tatapan dari pemuda  bersurai rambut hitam keunguan dengan tinggi yang menjulang keatas, baru kali ini kiara melihat laki-laki dengan tubuh setinggi itu. Apalah kiara yang tingginya hanya 150 cm, sangat terlihat kurcaci jika berdiri berjajar dengan pemuda jangkung dihadapan nya itu.

   "Gapapa kak tenang aja, kita gak keberatan kok kakak disini. Emang muka rion aja nih yang dari sananya jahat!" Souta berucap sambil menyenggol pelan bahu pemuda bernama rion itu agar mengatur mimik wajahnya yang tak terkendali.

Kiara hanya bisa tersenyum canggung lalu menatap gin seakan meminta kejelasan. Apa maksud dari ia membawanya kesini dan mempertemukan dia dengan teman teman tongkrongan nya yang isinya cowo semua disini. Over thinking kiara tiba tiba muncul takut kenapa napa.

"Maaf yah bikin kamu gak nyaman, mau pindah keluar aja?" Pertanyaan gin dengan nada lembut membuat kiara mengalihkan seluruh atensinya kepada gin yang menatapnya dengan tatapan teduh.

"Kamu disini gapapa kok, kita tadi cuma kaget soalnya tiba-tiba ada cewe disini." Kini bergantian pemuda berambut merah terang lah yang bersuara dengan nada rendah. Aura pada pemuda yang lebih tinggi dari pada rion itu sangat mendominasi.

   Lagi kiara tersenyum canggung memandangi keempat laki-laki yang sudah duduk dihadapannya itu, souta tampak bermain ponsel sambil sesekali mendapat perlakuan iseng dari rion yang mengerjai souta. Sedangkan pemuda dengan surai merah yang kiara tak tau namanya tampak diam dengan mata yang terlihat bengong.

" kamu bingung ya aku ajak kesini?." Akhirnya pertanyaan yang kiara ingin tanyakan pada gin tertebak juga oleh gin, dari tadi ia ingin menanyakan nya tapi ia terlalu takut.

Kiara mengangguk menatap gin yang memperlihatkan senyum manisnya sambil bergeser agar duduk lebih dekat pada kiara, bukannya apa suara souta yang tengah diganggu oleh rion dan memang dasarnya berisik membuat kiara jadi tidak terlalu mendengar apa yang diucapkan gin kalau gin berucap lirih.

" Aku sengaja bawa kamu kesini biar bisa akrab aja sama aku dan temen-temen ku. Aku lihat kamu mirip banget sifatnya kek harris yang rambut merah itu, pendiem banget sampe susah cari temen iyakan?" Kiara sampai kaget bahwa gin bisa menebak kepribadian nya hanya dalam waktu sehari, sekelihatan itukah kalau kiara anaknya introvert parah?

"Kenapa kak gin sebaik itu sama aku? Kan kita baru banget kenal tadi pagi!" Mulut kiara gatal rasanya sampai ia bertanya hal yang mungkin agak sedikit kurang sopan bagi sebagaian orang.

Gin tampak tertawa lepas memperlihatkan gigi nya yang rapi dengan taring yang sedikit lebih panjang dari gigi manusia biasanya, tangan gin reflek mengusap pelan rambut kiara yang membuatnya sedikit berantakan. Sepertinya hati kiara juga ikutan berantakan dibuat gin.

"Lucu banget. Aku juga gatau kenapa, intinya aku pengen kita bisa akrab". ucap gin kemudian menurunkan tangan nya yang tadi mengusap kepala kiara.

Bahkan harris si paling cool diantara keempat serangkai itu sampai heboh menepuk-nepuk punggung arion sambil menunjuk gin yang melakukan tindakan manis terhadap kiara. Ia tau kalau gin memang tipe orang yang manis saat berhadapan dengan wanita, tapi cara dia menatap dan memperlakukan kiara agak sedikit berbeda dari yang lain.

"EHEM! Gini banget ya jadi nyamuk." Souta menatap datar gin yang hanya cengengesan karena sindiran dari nya. Sedangkan kiara tampak memerah malu dengan tindakan gin yang ternyata diperhatikan oleh teman temannya itu.

    *********

     Kiara tampak tertawa lepas melihat kelakuan gin dan arion yang tengah adu jokes bapak-bapak. Keadaan studio tampak ramai akan suara souta dan kiara yang 11 12 nyaring nya. Gin sampai kaget mendengar suara keras kiara karena biasanya kiara akan menjawab pertanyaan gin dengan suara rendah dan pelan.

     Disitu yang tampak normal hanyalah harris yang sibuk dengan dunianya sendiri bermain ponselnya sambil sesekali tersenyum tipis entah sedang apa dengan ponselnya.

" ayam, ayam apa yang sehat?" Gin menyeletuk membuat rion,souta dan juga kiara memikirkan jawaban dari tebak tebakan nyeleneh dari gin.

" apaan?" Rion tampak penasaran akan jawaban dari gin yang menampakkan wajah sok seriusnya.

" B-ayam! xixixixi." Jawab gin kemudian menertawakan jokes yang dibuatnya sendiri, membuat souta lelah dengan seribu jokes bapak-bapak yang ada dipikiran argin ini.

Souta tampak memandang sinis gin dengan menyipitkan mata belo miliknya. Dia sudah sangat lelah akan jokes bapak-bapak yang selalu dilontarkan gin kalau ada kesempatan dalam kesempitan.

Sedangkan arion malah tampak tertawa sambil memegangi perutnya yang terasa kram karena ulah gin. Sambil memegang perutnya arion mencoba menghentikan tawanya agar suasana kembali kondusif.

Jam sudah menunjukkan pukul 08:30 malam hari dan kiara mendadak diam dari tawanya seperti menyadari sesuatu. Ia mencoba mengecek ponsel dan sudah ada beberapa panggilan tak terjawab disana.

Mimik kiara tampak berubah menjadi panik sambil menepuk dahinya pelan ketika ia menyadari sesuatu, sesuatu yang seharusnya tidak boleh kiara lupakan.

"Kak gin temen aku dikosan kelaperan ini aku lupa!" Kiara menatap gin dengan wajah yang mulai panik mengingat janjinya pada kiara untuk keluar sebentar saja.

" lah iya aku lupa waktu.astagah ayok buruan kuanter balik." Ucap gin kemudian dengan tergopoh mencari kontak motor miliknya yang entah kemana.

Ah tidak! Selesai sudah nasib kiara kalau zhora sampai marah. Kiara pasti akan menjadi ayam geprek setelahnya sampai dirumah, malang sekali nasib zhora disana yang tengah sendirian dikosan dan kelaparan.

Dua Sisi DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang