Singkat cerita, Winter sama Myung Hee udah duduk saling hadap hadapan di sebuah gazebo.
Sedangkan si Crystal aka Kim Taehee masih tidur pulas dengan bermodalkan jaketnya Myung Hee.
Myung Hee natap Winter lurus yang juga dibalas sama oleh si gadis pendek kacamata.
"Hai...lama gak ketemu. Kabar lo gimana?" Myung Hee membuka topik obrolan.
"Baik. Lo sendiri gimana? Udah lama kita gak ketemuan, lo jadi setinggi ini ya"
"Iya, gw baik dan gw senang bisa liat lo berdua lagi"
"Lo berdua? Lo kenal kak Crystal?"
"Kak? Kok malah lo yang manggil dia kak sih, Win? Dia itu adek lo"
Deg!
"Aaa...apa?"
Yaps, emang tiga orang ini merupakan saudara kandung yang dipisahkan oleh orang tua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu umurnya yang masih 10 tahun, Kim Winter dibuang kedua orang tuanya sendiri dikarnakan saat itu Winter terlibat sebuah perkelahian di sekolah dan dituduh udah mukulin anak dari kolega bisnis bokapnya.
Kim Myung Hee yang waktu itu gak setuju sama keputusan orang tua mereka dengan ngebuang Winter, jadi ikutan benci sama 2 orang tuanya. Lalu karna kejadian tersebut, orang tua mereka pun sempat adu mulut dan berakhir udah ngerasa gak saling cocok lagi.
Tanpa diketahui saat mereka cekcok, Tiffany lagi ngandung Crystal di perutnya.
Akhirnya tercerai berai lah keluarga Kim. Crystal yang dibesarkan oleh Tiffany, membuat Myung Hee, Taeyeon sama Winter gak tau akan kemunculan Crystal sebagai anggota keluarga baru mereka.
Yap, seorang Kim Taeyeon yang merupakan seorang pebisnis besar sekaligus boss perusahaan sepatu terbesar seantreo negeri adalah ayah dari 3 anak itu.
Dan dikarnakan Myung Hee yang emang masih kesel sama Taeyeon, mutusin buat kabur dari rumah sambil memulai hidup barunya dengan menjadi mahasiswi kampus serta singer cafe di dekat kampusnya.
"Jadi maksud lo dia...?"
"Iya dia adek lo, Win. Adek kita"
"Waktu papih sama mamih cekcok soal masalah lo, saat itu gak ada yang tau kalo mamih ternyata lagi ngandung Crystal"
"Win, lo tau kan kalo sekarang ini keluarga kita lagi terpecah berai?"
"Jujur aja, Win. Ketimbang percaya sama mereka, gw lebih percaya lo saat mereka mau ngusir lo dari rumah"
"Gw yang waktu itu masih terlalu kecil, jadi gak bisa berbuat banyak buat belain lo. Maka dari itu maafin gw"
"Gw udah gagal jadi seorang kakak yang baik buat lo. Dan yang bisa gw lakuin cuma diem ngeliatin lo diusir dan dibentak bentak sama mereka yang pas itu gak mau dengerin penjelasan lo"
