BAB 11 (Obsesi)

717 62 0
                                    

Beberapa hari telah berlalu semenjak becca dan freen datang menemui friend dirumah sakit. Hubungan antara freen dan becca semakin mesra. Bahkan tak jarang mereka menunjukkan kemesraan di kampus ataupun di tempat umum lainnya.

"Sayang, hari ini aku berencana pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi friend. Kau mau ikut?"

"Sepertinya tidak babe"

"Apa kau masih khawatir?"

"Hum, firasatku mengatakan seperti itu. Maafkan aku"

"Hmm.. Baiklah. Aku akan kesana sendiri"

"Apakah kau akan lama?"

"Tidak, aku hanya sebentar.."

"Hmm...tapi bisakah kau mengantarku dulu ke rumah Nam? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya"

"Tentu saja bisa.."

Jam 12 siang setelah jam kuliah mereka berakhir, freen dan becca langsung melesat ke tujuan mereka. Becca mengantar freen terlebih dahulu kerumah nam.

Selama diperjalan. Freen terlihat melamun. Freen merasakan firasat buruk yang akan terjadi. Perasaannya tidak tenang.

"Sayang.."

"Humm, iya babe"

"Kau melamun sayang"

"Maafkan aku, perasaanku tiba-tiba merasa tidak enak"

"Jangan khawatir, semua baik-baik saja.."

"Aku harap juga begitu"

Setelah 45 menit berkendara. Mereka baru saja sampai dirumah nam.

"Babe kau mau langsung?"

"Mmm.. Aku rasa ingin berkenalan dulu dengan temanmu, aku tidak ingin dia menculikmu.."

"Babe, kau aneh bagaimana bisa kau berpikir seperti itu pada nam..."

Mereka akhirnya turun dari mobil. Seperti biasa becca melakukan tugasnya membukakan pintu mobil untuk freen. Tanpa mereka sadari Nam melihat mereka dari atas balkon kamarnya. Nam tersenyum melihat bagaimana becca memperlakukan sahabatnya itu. Nam kemudian turun untuk menyambut mereka.

"Freeeeennnn..." Nam berkata sambil merentangkan tangannya.

"Hei nam, uhh sahabatku, aku merindukanmu" Sambil menerima pelukan dari nam.

"Aku juga .."

"..."

"Ekhmm.. Ekhmmm.. Sayang sepertinya kau belum memperkenalkan kami berdua" Becca menyela acara reuni mereka berdua.

"Ah iya, aku hampir lupa. Kenalkan babe, ini nam sahabatku. Dan nam kenalkan ini becca. Kekasihku..."

"Hei, aku becca kekasih freen"

"Oh hei. Aku nam sahabat si bodoh ini. Wah, kau benar-benar cantik becc.."

Nam dan becca berjabat tangan dengan saling tersenyum. Nam terlihat ingin menggoda freen dengan sengaja berlama-lama saat berjabat tangan dengan kekasihnya. Freen yang melihatnya menjadi kesal dengan kelakuan sahabatnya ini.

"Hei. Kau apa-apaan!! Lepaskan tangan kekasihku!" Freen dengan paksa memisakan tangan becca dan nam.

"Ayolah freen jangan lebay, kita adalah sahabat. bukankah saling berbagi kekasih juga tak masalah?"

"Jangan macam-macam nam!!"

"Haha, aku bercanda. Sudah jangan marah. Ayo masuk.."

Becca yang melihat dua orang sahabat ini hanya bisa menggelengkan kepalanya. Lucu. Mereka sekarang berada diruang tamu rumah nam. Nam kemudian menyuruh salah satu pembantunya untuk membuatkan minuman dan cemilan untuk mereka. Banyak pertanyaan yang di tanyakan oleh nam kepada becca. Mengapa kau menyukai kulkas ini? Apakah kau tidak menginginkan kekasih lagi? Bagaimana rasanya berciuman dengan kulkas seperti freen? Apakah kalian pernah melakukan sex?

Lean On Me (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang