BAB 10 (Cemburu 2)

730 65 0
                                    

Orn POV

Aku baru saja tiba dari london kemudian hari berikutnya aku langsung ke kampus baruku. Ketika kuliah berakhir aku melihat sosok gadis cantik yang sekelas denganku. Gadis itu sangat menarik dipandanganku. Siapa namanya? Aku penasaran. 

Aku memutuskan untuk mengikutinya berjalan dengan pelan dibelakangnya. Rupanya gadis cantik ini ke kantin kampus, tapi ada apa dengan raut wajahnya. Kesedihan apa yang dihadapinya hingga raut wajahnya seperti itu?

Aku dengan berani menghampirinya dan berkenalan dengannya. Namanya Rebecca dia blasteran inggris-thailand. Sangat cantik. 

Kami bahkan mengobrol beberapa saat. Aku sengaja meminjam catatannya agar aku mendapatkan alasan untuk bertemu dengan becca lagi.

Hingga beberapa hari kemudian aku yang sedang berbincang seru dengan becca di kantin dikejutkan dengan seseorang yang datang mengatakan sesuatu kepadanya dan melihat betapa paniknya becca ketika nama freen disebut.

Dengan tergesa-gesa becca berlari mencari perempuan itu dan melihat perempuan itu mendapat bully-an dari salah satu mahasiswi lainnya. Aku melihat becca memeluk perempuan itu dengan erat dan memanggilnya sayang. Dadaku terasa sesak melihatnya. Becca bahkan rela terluka demi perempuan itu. Apa hubungan perempuan itu denganmu becc? 

Hari ini aku menyapa becca seperti biasa dan mengajaknya untuk duduk disampingku. Tetapi raut wajah perempuan itu berubah. Seperti raut wajah yang membenci seseorang. Aku paham sepertinya perempuan itu cemburu denganku. Melihat perempuan itu bersikap demikian semakin membuatku semangat untuk mendapatkan becca. Aku akan membuat becca menjadi milikku. Jika becca tidak denganku. Maka freen juga tidak boleh memilikinya.

Orn POV end

***

Kuliah jam pertama telah berakhir. Freen dan becca berjalan bersama menuju kantin untuk beristirahat sambil menunggu jam kuliah selanjutnya. Becca terlihat masih membujuk kekasihnya itu.

"Sayang kau mau makan apa?"

"Aku tidak lapar"

"Kau mau minum?"

"Aku tidak haus"

"Sayang.. Kau masih marah?"

"Tidak.."

CUP.

Becca menarik tengkuk kekasihnya mencium bibirnya dengan lembut. Freen yang mendapatkan perlakuan seperti itu terkejut dengan muka yang memerah.

"Babe apa yang kau lakukan?"

"Aku mencium kekasihku..."

"Tapi ini tempat umum babe.."

"Aku tidak perduli. Aku sedang merindukan kekasihku.."

"Babe, bagaimana jika orang-orang melihat kita?"

"Aku tidak perduli. Sini aku akan menciummu lagi..."

Becca kembali mendekatkan wajahnya kepada kekasihnya itu. Freen dengan cepat menghentikannya. Freen sadar jika kekasihnya mulai menciumnya semua tidak akan bisa dikendalikan lagi. Gairah dan nafsu. 

"Babe, ada apa denganmu, ini tempat umum.."

"Sudah ku katakan aku merindukan kekasihku. Kau dari tadi marah padaku. Kau tidak mau manatapku, kau juga cuek kepadaku padahal aku tidak salah disini..."

"Kau mengatakan dirimu tidak bersalah?!!"

"Humm..aku menganggap orn hanyalah teman, aku tidak mungkin menyukainya. Lagipula orn yang menyapaku lebih dulu dan aku tidak enak hati jika tidak membalasnya sayang..."

Lean On Me (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang