BAB 14 (Sahabat Masa Kecil)

592 51 1
                                    

Sinar matahari sudah mulai meninggi dibalik tirai kamar hotel mereka. Becca yang pertama kali bangun kemudian mencium kening kekasihnya lalu berjalan masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya. Setelah membersihkan dirinya Becca terlihat tengah bersiap-siap untuk mengunjungi teman lamanya. Becca yang telah siap, menggunakan pakaian kasual kaos putih polos dengan celana pendek diatas lutut.

Drrrttt...drrt... Drrrtt..

(Panggilan masuk : xxx) 

Becca : [hallo..]

Xxx: [Hei. Kau baru bangun? ]

Becca : [tidak, aku sedang bersiap akan ketempatmu]

Xxx: [aku sudah menunggumu dari tadi. Cepatlah kesini]

Becca : [iya cerewet. Satu jam lagi aku akan sampai..]

Xxx: [baiklah. ]

Becca menghampiri sang kekasih yang masih tertidur pulas. Paras cantik sang kekasih selalu sukses membuatnya tersenyum ketika memandangnya seperti ini. Becca mendekat kemudian berkali-kali mencium lembut pipi freen dengan gemas.

CUP.. CUP

"Sayang bangun.." Becca membagunkan kekasihnya.

"..."

"Sayaaaang.."

Freen perlahan membuka matanya, rasa kantuk masih mengalahkannya. Badannya masih terasa lelah akibat aktifitas semalam.

"Mmm..jam berapa sekarang?" Freen berkata dengan suara khas bangun tidurnya dengan mata yang masih tertutup.

"Sudah hampir jam 11 sayang. Kau sudah tidur terlalu lama. Aku pikir kau mati.."

"Ini semua karena seseorang tadi malam.."

"Sepertinya orang itu membuatmu bermimpi indah semalaman hingga kau tertidur dengan sangat nyenyak"

"Hmm mungkin itu salah satu kelebihannya.."

"Ayo bangunlah mandi kemudian kita keluar mencari sarapan.."

"..."

Perlahan freen bangun dan memposisikan dirinya bersender di kepala ranjangnya. Freen mengeliat sambil meregangkan otot-ototnya yang terasa sangat kaku. Masih dalam keadaan telanjang karena aktifitas panasnya dengan sang kekasih tadi malam, freen kemudian memperhatikan becca yang duduk didepannya.

"Babe, kau sudah rapi. Mau kemana?"

"Aku akan mengunjungi teman lamaku sebentar. Aku ingin membicarakan sesuatu dengannya"

"..."

"Kau mau ikut?"

Freen mengangguk kemudian berusaha bangun untuk membersihkan dirinya kekamar mandi. Namun ia berhenti karena merasakan selangkangan yang terasa nyeri.

"Awwwh!.."

"Kau kenapa sayang?"

"Selangkanganku terasa sakit babe.."

"Kalau begitu beristirahatlah. Aku akan pergi sebentar saja untuk mengunjungi teman lamaku"

"Tidak, aku ingin ikut dengamu.."

"Kau tidak apa-apa? Sebaiknya jangan memaksakan diri sayang.."

"Aku baik-baik saja. Tunggu aku sebentar babe. Awwh."

"Baiklah, sini.."

Becca menggendong freen layaknya pengantin. Dengan hati-hati becca membawa freen ke kamar mandi. Walaupun tubuh becca ramping bak barbie tapi kekuatannya seperti lelaki. Becca selalu berolahraga dengan rutin, bahkan boxing, tennis, golf becca sangat menguasainya.

Lean On Me (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang