BAB 22 (Pernikahan dan Camping)

524 47 1
                                    

Keesokan harinya Jenny dan Lisa melangsungkan pernikahan mereka disalah satu hotel bintang lima di phuket. Baik Jenny maupun Lisa terlihat sangat cantik dengan balutan gaun pengantin pilihan mereka. Sesuai dengan perkataan jenny. Becca, Freen dan Nam menjadi Bridesmaid dari perwakilan Jenny sementara dari perwakilan Lisa terlihat beberapa temannya dan juga Orn.

Becca bahkan tampak kaget saat ini melihat Orn sebagai bridesmaid dari pihak Lisa. Begitu juga dengan Orn yang kaget saat mengetahui jika Becca dan Jenny adalah sahabat dekat.

Acara pernikahan mewah itu berlangsung tanpa hambatan, Janji suci pernikahan yang mereka ucapkan, telah resmi menjadikan Jenny dan Lisa sebagai sepasang suami istri. Sang mempelai yang sudah sah sebagai suami istri itu pun terlihat sangat bahagia dengan berbagai ucapan selamat dan restu yang mereka dapatkan.

Pada malam harinya pesta resepsi pernikahan Jenny dan Lisa dimulai, sang penganti terlihat besenang-senang sambil berdansa dengan sukacita, bahkan beberapa pasangan ikut berdansa mengiringi sang mempelai tak terkecuali Becca dan Freen. saat ini Becca dan Freen berdansa dengan mesra tanpa memperdulikan orang lain, Nam yang melihatnya tersenyum bahagia melihat kehangatan antara sang sahabat dengan kekasihnya yang begitu mesra. Sementara itu dari kejauhan tampak Orn menatap mereka dengan pandangan tak suka, bahkan kirk yang sedari tadi di samping Orn menatap sepasang kekasih itu dengan tatapan merendahkan dan menjijikkan. Entah ada dendam apa dengan kirk, ia merasa tak menyukai Becca dan Freen.

"Sayang, kau terlihat sangat cantik sekarang.."

"Kau juga babe, kau sangat cantik. Aku semakin tergila-gila padamu.."

Becca kemudian mencium mesra Freen di depan semua orang. Bahkan saat ini Becca dan Freen menyaingi kemesraan sang pengantin yang memiliki acara.

Setelah lama berdansa terlihat Becca menarik tangan Freen untuk menikmati hidangan yang telah disediakan.

"Sayang aku akan ke toilet kau tunggu disini sebentar.."

"Jangan lama-lama babe.."

"Hum.."

Becca kemudian pergi ketoilet sementara Freen menunggunya sendiri, saat ini Nam terlihat sedang berbincang dengan seorang pria bule lalu Seseorang menghampiri Freen dan menyapanya.

"Hei.."

Freen melihat seorang pria menyapanya. Freen memandangnya dengan tatapan datarnya.

"Hei.."

"Boleh kita berkenalan? Aku kirk.."

"Maaf tapi aku sedang tidak ingin menambah teman.."

Freen benar-benar tidak ingin berkenalan dengan siapapun saat ini. Baginya hanya Becca, Nam dan Jenny serta orang tua Becca sudah cukup untuk berada di hidupnya.

"Haha. Kenapa? Bukankah banyak teman itu lebih baik.."

"Aku lebih baik memiliki sedikit teman tapi berguna bagiku dari pada banyak teman tapi merepotkan.."

"Darimana kau tahu aku tidak barguna jika kau belum mengenalku.."

"Sungguh maaf tuan. Aku benar-benar tidak ingin menambah teman.."

"Kau benar-benar jual mahal nona. Tapi aku suka perempuan yang jual mahal sepertimu.."

Freen kemudian berlalu dan pergi menghampiri Nam. Nam kemudian memandangnya dan bertanya padanya apa yang terjadi. Freen kemudian menjelaskannya. Saat itu juga Nam pamit pada pria temannya mengobrol dan memilih menemani Freen.

"Kau tidak apa-apa Freen?"

"Aku risih pada pria itu Nam, tatapan matanya seperti orang mesum.."

Nam memperhatikan pria yang dimaksud oleh Freen. Ia memincingkan matanya dan mengamatinya.

Lean On Me (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang