05: [Kecelakaan]

94 11 0
                                    

Udara di malam hari sangat sejuk. Terlihat Abel sedang duduk menikmati semilir angin di teras balkon nya. Tanpa sesekali rambutnya diterpa oleh angin. Matanya tertuju ke arah bintang yang gemerlap.

"Kok, bintang nya cuman satu? Yang lainnya pada kemana?" tanya Abel sambil menatap indahnya langit malam.

"Kita senasib, lo gak sendirian kok. Gue ada disini." gumam Abel dengan pelan tetapi masih bisa di dengar.

"Orang tua gue baru aja tadi siang pergi ke luar kota, katanya cuman 2 bulan doang. Abang gue entah pergi kemana palingan nongkrong sama teman-temannya." ucapnya.

"It's okay, gue udah terbiasa sendiri." sambungnya.

Flashback

Dert Dert..

Suara handphone di sakunya bergetar. Ia melihat nama panggilannya Mama💗. Abel langsung mengangkatnya.

"Hallo Mah!"

"Hallo Bel," ucap disebrang sana.

"Ada apa, mah? Tumben telpon Abel,"

"Mamah sama papah hari ini mau pergi ke luar kota. Ada kerjaan mendadak, kamu gapapa 'kan sama bang Azka?" tanyanya dari seberang sana.

"Kok, mendadak banget sih mah. Tunggu Abel pulang napa," gerutu Abel.

"Ga bisa, nak. Pekerjaannya  harus diselesaikan segera."

"Tapi jangan lama-lama disana nya," pinta Abel.

"Nggak lama kok, cuman 2 bulan aja," jawabnya.

"Apa!! lama banget itu."

"Mamah sama papah mau berangkat sekarang, jaga diri kamu baik-baik ya, nak. Jangan berantem terus sama abang kamu. Kalo ada apa-apa telpon mamah sama papah. Kamu mau minta oleh-oleh apa, Bel?"

"Iya hati-hati ya, mah. Abel gak minta apa-apa. Abel cuman pengen Mamah sama Papah kembali pulang dengan selamat," ucapnya.

"Jaga diri baik-baik ya, nak. Jaga kesehatan, mamah tutup telponnya ya. Assalamu'alaikum."

"Iya mah. Wa'alaikumsalam."

Tut-

Sambungan telepon terputus.

Ting

Notif pesan masuk. Abel segera mengambil handphone di saku celananya.

089xxxx

|Lo bakal mati!! |

Abel mengernyit kan dahinya. Ia mengira orang iseng yang akan mengeprank dirinya.

"Dasar orang aneh. Lo pikir gue takut." Abel tak menghiraukan pesan aneh itu.

Ting

Pesan tak di kenal itu kembali masuk.

"Ini siapa sih, ganggu gue aja." decak Abel.

Gue harap lo mati!!|

Kenapa gak dibalas? takut?|

Lo, lagi duduk di teras balkon sendirian. Lo pakai baju piyama| berwarna biru kotak-kotak.

Abel terkejut setelah membaca pesan misterius itu.

|Siapa lo? jangan berani ngusik hidup gue!

Gak perlu tau siapa gue,
Persiapkan dirimu nona! bakal ada| kejutan

|Wah, lo gila!
Kalo berani muncul dihadapan gue
sekarang!

Dendam: Gadis Misterius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang