28: [Kembalikan jari kelingkingku]

41 4 2
                                    

Brak!!

Terdengar suara timbunan kursi berjatuhan. Suasana di ruangan itu semakin riuh ditambah derasnya hujan disertai petir yang bergemuruh menyelimuti area sekolah dan sekitarnya.

Ruangan itu berubah menjadi sangat gelap, tetapi cahaya kilat sesekali menyambar jendela yang menambah suasananya menjadi terkesan mencekam.

Disisi lain terdapat gadis remaja yang masih tergeletak tidak berdaya, darah segar mengalir di area hidungnya.

"Tolong!" lirihnya dengan pelan.
Sosok bertopeng itu tertawa dengan puas, seolah-olah menikmati penderitaan orang lain.

"Abel! Maafin gue!!" ucap Raden didalam hati dengan perasaan sesak tak mampu melihat orang yang disukainya menderita.

Kini Raden tidak bisa mengucapkan satu kata pun, karena mulutnya sudah ditutup oleh kain.

Brak!!

Kursi yang bertumpuk itu kembali berjatuhan, membuat semua orang terkejut dan menoleh ke sumber suara tersebut.

Suara gemuruh semakin menggelegar, kursi yang tadinya diam ditempat tiba-tiba melayang dengan sendirinya. Alhasil semua yang menoleh terkejut tanpa berkutik.

"Kalian liat, kan?"

"Ini gue gak salah liat?"

"Ini gak masuk akal, mana ada kursi terbang!"

Itulah ucapan para manusia bertopeng dengan tertegun melihat pemandangan yang sebelumnya belum pernah mereka saksikan.

Remaja laki-laki yang tengah diikat itu tidak terkejut sama sekali, karena bukanlah semata kursi melayang dengan sendirinya, melainkan ada sesosok perempuan yang berdiri memakai baju khas SMA yang sudah kotor, dengan senyum menyeringai dan di wajahnya terdapat luka sayatan dan sorot matanya terlihat penuh kebencian.

Kursi yang melayang itu bergerak menuju arah sosok bertopeng. Mereka terlihat sangat ketakutan. Bagi mereka, apa yang dilihatnya itu sangat mustahil.

"Woi! Itu kursinya terbang ke arah kita!!" teriaknya.

"La-lari!!"

Semua pergerakkan tubuh para manusia bertopeng itu tiba-tiba terkunci tidak bisa bergerak sama sekali seolah ada yang menahannya.

"HAHAHHHA-,"

Terdengar suara tertawa yang sangat menggema, mereka semua melirik ke arah sumber suara tersebut, tetapi tidak ada seseorang selain kedua remaja yang tengah ditutup mulutnya. Ketika mereka melihat kebawah, alangkah terkejutnya mereka melihat remaja perempuan yang terlihat sedang tertidur telentang seraya tersenyum menyeringai dan tertawa kerahnya.

Para manusia bertopeng itu semakin ketakutan dan berusaha berlari dari tempat tersebut, tapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil.

"Mau lari kemana? HAHAHAH," ucap Abel diiringi tawa seraya bangun dari tidurnya dan melepas semua ikatannya yang ada di tubuhnya dengan sekuat tenaga.

"Life is paid for life, you will all die! Kembalikan jari kelingkingku!!! Atau kalian akan mati di tanganku?" teriak Abel.

"HAHAHAHA!"

Raden yang melihat kejadian itu terkejut dan membulatkan matanya sempurna, dia tidak bisa melakukan sesuatu. Dimata Raden, didalam diri gadis itu bukanlah benar-benar dirinya. Raganya Abel, tetapi jiwanya terdapat sosok perempuan yang merasuki tubuhnya.

Remaja laki-laki itu tidak bisa tinggal diam, otaknya harus berputar bagaimana dia bisa menghentikan aksi ini.

"Arrgghh!"

Tubuh para manusia bertopeng itu tiba-tiba terambang diatas lantai seraya memegang lehernya karena terasa ada yang mencekik.

"To-tolong!! Lepasin!" ucap salah satu manusia bertopeng.

"Kalian harus merasakan apa yang saya rasakan!!" sergah sosok yang merasuki tubuh Abel.

Disini Raden terlihat sedang berusaha untuk melepaskan semua ikatannya, ia berusaha mencari benda tajam disekitarnya untuk melepaskan tali yang tertaut di pergelangan tangan dan kakinya.

"Gue gak takut sama lo! Lo, udah mati!!" sarkasnya seraya masih memegang lehernya yang kesakitan.

Mereka saling memberi kode satu sama lain, salah satu orang bertopeng itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Dia mengeluarkan senjata api, bukan tak lain adalah pistol.

"Abel!! Awas!!" teriak Raden dengan kencang. Dia sudah berhasil melepaskan tali yang terikat di pergelangan tangannya.

Dor...

Naasnya peluru itu dengan cepat berhasil mendarat di tubuhnya Abel, darah segar bercucuran di area perutnya, baju yang dipakainya berubah menjadi warna merah pekat. Sosok perempuan yang merasuki tubuhnya Abel pun keluar.

Dalam hitungan detik dirinya kembali tumbang, tetapi dari arah berlawanan seorang remaja laki-laki berlarian untuk menahan tubuhnya Abel.

Gadis remaja itu berhasil tumbang di pangkuan Raden dengan tubuh yang sudah lemas, wajahnya yang sudah pucat dan darah segar bercucuran mengenai tangannya remaja laki-laki itu.

"Bel!! Bangun Bel!"

"Arghh!!" teriak Raden.

"Kalian semua bajingan!! Biadab! Kalian semua iblis!" sarkas Raden dengan amarah yang menggebu-gebu.


•°•°•°•°•

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi."

Berkali-kali laki-laki itu mengecek benda pipih dengan upaya adiknya bisa menghubungi dirinya.

"Ish, Abel kemana sih? Ini langitnya udah gelap," ucap laki-laki berperawakan tinggi dengan memasang raut wajah yang khawatir.

Ia melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 17.50. Adik kesayangannya itu tidak kunjung memunculkan batang hidungnya.

"Dek kamu dimana sih? Kakak khawatir," ucap Azka seraya mengigit kukunya.

"Oh iya Naya, dia pasti bareng sama Abel," ungkapnya.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi."

"Ini pada kemana sih?"

Ia melihat jendela ruang tamu, netranya tertuju pada langit yang gelap diiringi hujan deras, sesekali cahaya kilat menyambar.

"Dek, semoga kamu baik-baik aja ya," ujar Azka dengan hati yang masih gelisah.

Seraya menunggu adiknya itu datang, dirinya melakukan sholat Maghrib terlebih dahulu. Setelah melakukan aktivitasnya, ia menerima sebuah notifikasi dari benda pipihnya dan didapat nomor yang tidak dikenal.

Ting..

+628547****

Adek kesayanganmu akan mati!|

--------

Next ga?

Hallo!! Hallo!!

apa kabar? semoga selalu baik-baik aja ya.

maaf ya update nya lama, soalnya akhir-akhir ini banyak tekanan😞

terimakasih yang udah setia nungguin, terimakasih yang sudah baca sampai sini.

terimakasih semuanya.
love you all.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dendam: Gadis Misterius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang