25: [Gangguan]

41 6 0
                                    

Sebelum baca tekan dulu bintangnya yaw, kalo yang belum follow, follow dulu biar gak ketinggalan updatenya. Terima gaji

Happy Reading!!

°
°
°

"AAAAA!! Cukup!! Jangan ganggu gue!!" teriak Syerina seraya menutup kedua telinganya.

Sosok hantu itu masih tetap terbang mengelilingi nya dengan tawa khasnya.

Tak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar sambil memanggil-manggil nama dirinya.

"Syer!! Buka pintunya! Lo ada di dalem, kan?" panggil seorang remaja laki-laki. Tetapi tidak ada jawaban dari dalam kamar, hanya terdengar teriakan dan isak tangis dari kamar tersebut.

Ia mencoba membuka pintunya, dan ternyata pintu tersebut tidak di kunci.

"Syer!! Lo kenapa?" tanyanya dengan sedikit khawatir dan tangannya berusaha menggapai bahu Syerina. Syerina yang masih menggunakan handuk kimono pun terkejut, rambut yang masih basah, seluruh tubuhnya bergetar hebat. Dia tipikal orang yang tidak bisa melihat makhluk tak kasat mata dan ini pertama kalinya Syerina melihat dan di ganggu olehnya.

"AAAA!!" teriak Syerina dengan terkejut, setelah seseorang memegang bahu dirinya.

"Woi, ini gue El!" sahutnya.

"El? L-lo jangan mendekat, pergi lo!! Lo pasti bukan El yang asli, kan?" sarkas Syerina dengan sedikit berjalan mundur ke belakang seraya mengangkat jari telunjuknya ke depan. El yang masih setia berdiri pun kebingungan dengan tingkah laku kakak tirinya itu. Dia Caka Elvaro, dia adek tirinya Syerina. Ibunya menikah bersama Ayahnya Syerina sejak lima tahun yang lalu.

"Gue El, adek tiri lo satt!" sahutnya dengan nada tinggi. Selama ini mereka berdua tidak pernah akur, bawaannya itu kalau bertemu selalu ingin marah.

"Adek?" ucap Syerina seraya memiringkan kepalanya, sorot matanya tidak terlihat seperti biasanya, netranya menilik tajam dan tengah menyeringai ke arahnya.

"Aku gak punya Adek, aku anak pertama!! Hihihi," lanjutnya dengan tertawa melengking. Kini raganya sudah di masuki sosok astral. El yang masih setia berdiri pun sedikit ketakutan. Sosok yang memasuki tubuh Syerina itu berjalan mendekati seorang remaja laki-laki itu.

"Setan sialan! Pergi lo!!" umpat El seraya berjalan mundur dan kini ia sudah berada di ambang pintu untuk bersiap sedia melarikan diri. Tanpa aba-aba, dengan cepatnya kaki panjangnya itu melenggang jauh.

°•°•°•°

Terlihat sosok gadis misterius sedang duduk di pinggir ranjang, mata maniknya terkagum-kagum menilik perlahan pahatan demi pahatan wajah seorang remaja perempuan seraya menarik sudut bibirnya. Gadis remaja itu masih terlelap tidur dengan balutan baju tidur berwarna biru dan memeluk erat bantal guling yang di apit oleh kedua kakinya.

"Cantik," Itulah sepatah kata yang di ucapkan sosok gadis misterius.

"Kamu jangan bernasib sama seperti aku," gumamnya seraya mengusap lembut rambut gadis remaja yang masih terlelap.

"Aku akan selalu berada di sampingmu. Tapi, ketika tugas di duniaku udah selesai. Izinkan aku untuk pergi selamanya, ya?" ucapnya dengan membuat lekungan indah di bibirnya.

"Terimakasih sudah mau berteman dengan ku." finalnya.

Alarm di samping dirinya sudah berbunyi, Abel berusaha menggapai alarmnya untuk di matikan dengan netra masih terpejam. Gadis misterius itu perlahan menghilang dari hadapannya dan meninggalkan sepucuk surat di nakas.

Dendam: Gadis Misterius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang